Jakarta, malangterkini.id -Pengusaha ritel melihat peluang gedung pemerintahan di Jakarta setelah pemindahan pusat pemerintahan ke ibu kota negara (IKN). Gedung ini bisa dipakai untuk berbagai industri yang mendukung Jakarta sebagai kota komersial dan bisnis. Jakarta, yang telah kehilangan statusnya sebagai ibu kota, perlu fokus untuk menjadi kota internasional untuk berbelanja, bersantap, dan pameran, menurut Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah,
“Makanya yang kita
perlukan bukan hanya tempat pameran, tapi juga tempat usaha yang disebutkan
tadi, restoran, kafe, pusat perbelanjaan dan museum, dan masih banyak lagi
tempat lainnya,” kata Budi, Jumat (17 Mei 2024 ).
Beliau mengatakan,
gedung kementerian dan lembaga mempunyai lokasi yang strategis. Sebagai
fasilitas umum, seluruh bangunan di dekat stasiun, kereta api, dan bandara mempunyai volume lalu lintas yang tinggi
sehingga berpotensi menjadi incaran para pengusaha.
"Pada prinsipnya
jalan-jalan strategis nasional seperti Sudirman, Mohammad Thamrin dan Gatot
Subroto sudah pasti merupakan bangunan yang
bisa dijadikan hotel. Tidak hanya menjadi hotel, tapi juga menjadi super
blok. Misalnya ada pusat belanja, ada hotel, ada kantor di sepanjang Jalan
Utama," katanya.
Disamping itu, lokasi lain, seperti jalan secondary, mungkin
tersedia di kawasan padat penduduk dan bisa dipertimbangkan kembali berdasarkan
lokasi dan demografi.
Budi berpendapat
hampir semua gedung pemerintahan mempunyai potensi karena lokasinya. Oleh
karena itu, dia mengusulkan untuk mulai merencanakan penggunaan aset milik
negara tersebut ke depan.
"Misalnya gedung
di atas adalah perkantoran, tetapi tiga lantai terbawah merupakan pusat
perbelanjaan yang unik atau terfokus, seperti semua restoran Jepang, semua
restoran Indonesia, atau museum dan pameran Gedung DPR dengan ruangannya yang
luas menawarkan berbagai peluang. Gedung tersebut tidak hanya bisa digunakan
sebagai hotel tapi juga sebagai pusat perbelanjaan," kata Budi menyusun
program atau strategi lain untuk mewujudkan Visi Kota Jakarta.
Beliau juga
menjelaskan, Hippindo sudah mengajukan konsep tersebut kepada pemerintah.
"Pemerintah
harus memastikan kota menyambut tamu asing dan daerah untuk pameran, belanja,
makan, kegiatan konferensi, konferensi, dan pameran,'' tutupnya.