Malang, malangterkini.id - Musim melaut di Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur, tampaknya sedang diuji. Hasil tangkapan ikan di kawasan ini jauh dari target yang ditetapkan. Hingga bulan Mei 2024, para nelayan di sana hanya mampu mendaratkan 5.000 ton ikan, dari target 20.000 ton untuk tahun ini.
Penurunan drastis ini dipicu oleh faktor cuaca, terutama ombak besar yang menerjang laut selatan Jawa Timur selama beberapa bulan terakhir. Hal ini membuat para nelayan kesulitan melaut dan menangkap ikan.
"Laut selatan memang punya karakteristik ombak yang besar dan kecil. Nelayan di sini sudah terbiasa dengan kondisi ini," ujar Victor Sembiring, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru, Kamis (13/6/2024).
Meskipun terkendala cuaca, para nelayan Sendang Biru tak patah semangat. Mereka beradaptasi dengan menerapkan dua sistem melaut baru:
- One-day fishing: Sistem ini mengharuskan nelayan melaut selama satu hari di dekat pantai.
- Multiday fishing: Sistem ini memungkinkan nelayan melaut selama 14 hari menggunakan sekoci, menyusuri laut yang lebih luas.
"Sistem multiday fishing memang berisiko karena kondisi alam yang fluktuatif. Tapi nelayan di sini sudah terbiasa dengan ombak besar," jelas Victor.
Penerapan kedua sistem ini diharapkan dapat membantu memenuhi pasokan ikan di TPI Sendangbiru, meskipun dengan ukuran yang lebih kecil. Kabar baiknya, hasil tangkapan diprediksi akan membaik mulai Juni hingga September.
"Di bulan-bulan itu, ikan pelagis seperti tuna dan ikan payau akan mulai tertangkap," tutur Victor. "Bahkan, beberapa nelayan sudah mendapatkan ikan tuna besar."
Dengan optimisme ini, Victor yakin target 20.000 ton ikan akan tercapai hingga akhir 2024.
Salah satu nelayan Sendang Biru, Suryansyah, merasakan langsung dampak penurunan hasil tangkapan. Ia menerapkan sistem multiday fishing dan mengaku hanya mendapatkan satu hingga dua ton ikan per 20 hari melaut. Padahal, biasanya hasil tangkapannya bisa mencapai lima ton.
"Biasanya saya melaut sampai ke perbatasan Srilanka dan Australia," ungkap Suryansyah. "Jaraknya sekitar 400 mil dari Pantai Sendang Biru. Saya menggunakan sekoci dan peta untuk navigasi."
Meskipun hasil tangkapan menurun, Suryansyah dan para nelayan lainnya di Sendang Biru tetap gigih melaut. Mereka berharap musim melaut yang lebih baik akan segera tiba dan membawa hasil yang berlimpah.
Kisah para nelayan Sendang Biru ini menunjukkan kegigihan dan ketangguhan mereka dalam menghadapi tantangan. Di tengah kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan target yang jauh dari jangkauan, mereka terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein dan menjaga kelestarian sumber daya laut.