.png)
Malang, malangterkini.id -Rencana penambahan tujuh titik Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) di Kota Malang menemui kendala. Anggaran yang terbatas membuat Pemkot Malang hanya bisa merealisasikan pembangunan dua HIPPAM di tahun 2024 ini.
Awalnya, Pemkot Malang berencana membangun sembilan HIPPAM untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat. Namun, hingga pertengahan tahun 2024, baru dua HIPPAM yang berhasil dibangun, yaitu di kawasan Mulyorejo dan Kedungkandang.
"Tujuh titik HIPPAM lainnya masih dalam pembahasan lebih lanjut karena medannya yang cukup tinggi," jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, Kamis (4/7/2024).
Mayoritas dari tujuh HIPPAM yang tertunda ini berada di kawasan Buring, Kedungkandang. Dandung menjelaskan bahwa anggaran pembangunan HIPPAM tergantung pada beberapa faktor, seperti kedalaman air, kondisi dan kontur wilayah, serta debit air. Hal ini menyebabkan anggaran untuk setiap HIPPAM berbeda-beda.
"Pembangunan HIPPAM akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Kami berharap bisa menambah jumlah HIPPAM di tahun depan," ujar Dandung.
Pemkot Malang terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi kendala anggaran ini. Salah satu solusinya adalah dengan menggandeng pihak swasta untuk membantu pendanaan pembangunan HIPPAM.
"Kami terbuka untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk membantu pembangunan HIPPAM. Ini demi mewujudkan akses air bersih yang merata bagi seluruh masyarakat Kota Malang," pungkas Dandung.
Meskipun terdapat penundaan, Pemkot Malang tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan HIPPAM di tujuh titik tersebut. Dengan upaya berkelanjutan dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan target penyediaan air bersih bagi masyarakat dapat tercapai.
