GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Kasus TBC di Kota Batu Meningkat, Dinkes Intensifkan Upaya Pencegahan

Kota Batu, malangterkini.id - Kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Batu mengalami peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Dinas Kesehatan Kota Batu menunjukkan, hingga Agustus 2024, tercatat sebanyak 358 kasus TBC. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 dengan 423 kasus dan 2023 dengan 465 kasus.

Menanggapi peningkatan ini, Dinas Kesehatan Kota Batu terus berupaya keras untuk menekan jumlah kasus TBC dan mencapai target eliminasi pada tahun 2030. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang tinggal serumah atau berkontak erat dengan pasien TBC.

"Kami melakukan pemeriksaan minimal pada 8 orang kontak erat pasien TBC," ujar Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi mereka yang menunjukkan gejala TBC, serta Tuberkulin Skin Test (TST) dan rontgen bagi yang tidak bergejala. Semua biaya pemeriksaan ini ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu.

Bagi kontak erat yang hasil TST-nya positif, akan diberikan pengobatan pencegahan menggunakan obat Isoniazid Rifapentin (3HP) yang diminum seminggu sekali selama 3 bulan.

Pengobatan TBC Lebih Singkat

Pengobatan TBC sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TBC Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO). Untuk TBC SO, pasien biasanya menjalani pengobatan selama 6 bulan dengan menggunakan kombinasi dosis tetap (KDT).

Sementara itu, pasien TBC RO membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama, yakni antara 9 hingga 24 bulan. Namun, berkat panduan terbaru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), waktu pengobatan TBC RO kini bisa disingkat menjadi hanya 6 bulan.

"Warga Kota Batu yang mengalami gejala TBC tidak perlu khawatir karena pengobatan bisa dilakukan di seluruh rumah sakit, puskesmas, dan Klinik Arhanud," tambah dr. Susana.

Pentingnya Pencegahan

Peningkatan kasus TBC di Kota Batu menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya upaya pencegahan. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC, diharapkan dapat mencegah penularan penyakit ini.

Selain itu, masyarakat juga perlu menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup. Dengan menjaga imunitas tubuh, kita dapat lebih terlindungi dari berbagai penyakit, termasuk TBC.

Target Eliminasi TBC 2030

Dinas Kesehatan Kota Batu optimistis dapat mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan jumlah kasus TBC di Kota Batu dapat terus menurun.

"Kami berharap masyarakat Kota Batu dapat bekerja sama dengan kami dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC. Dengan dukungan semua pihak, kita yakin target eliminasi TBC dapat tercapai," pungkas dr. Susana.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close