.png)
Malang, malangterkini.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Malang sejak Kamis pagi (28/11/2024) telah mengakibatkan bencana banjir di beberapa desa. Setidaknya tiga kecamatan, yaitu Sumbermanjing Wetan, Bantur, dan Kalipare, terdampak parah oleh peristiwa ini.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, beberapa desa seperti Sitiarjo, Bantur, dan Tumpakrejo mengalami genangan air dengan ketinggian mencapai 30 hingga 50 sentimeter. Luapan sungai dan saluran irigasi menjadi penyebab utama banjir di wilayah tersebut.
"Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat drastis," ungkap Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang. "Akibatnya, sungai-sungai kecil tidak mampu menampung debit air yang berlebihan sehingga meluap dan merendam pemukiman warga."
Dampak Luas Banjir
Banjir yang terjadi di Kabupaten Malang menimbulkan dampak yang cukup luas. Ratusan rumah warga terendam, menyebabkan kerugian materi yang cukup besar. Selain itu, sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan sekolah juga mengalami kerusakan.
Di Desa Sitiarjo, misalnya, genangan air tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga sawah dan jalan utama. Luapan air dari saluran irigasi di sekitar Tugu Singa menjadi salah satu faktor penyebab banjir di desa ini.
"Air masuk ke rumah saya hingga setinggi lutut," ujar Bu Sri, salah seorang warga Desa Sitiarjo. "Semua perabotan rumah tangga sudah saya pindahkan ke tempat yang lebih tinggi, tapi tetap saja khawatir kalau banjirnya semakin parah."
Upaya Penanggulangan
Sejak awal terjadinya bencana, BPBD Kabupaten Malang bersama dengan pemerintah setempat, TNI, Polri, dan relawan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:
- Evakuasi: Warga yang rumahnya terendam telah dievakuasi ke tempat pengungsian yang lebih aman.
- Penyaluran bantuan: Bantuan logistik seperti makanan, minuman, dan pakaian telah disalurkan kepada para pengungsi.
- Pembersihan: Setelah banjir surut, dilakukan pembersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
Penyebab Struktural
Selain faktor cuaca, banjir yang terjadi di Kabupaten Malang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor struktural, seperti:
- Sistem drainase yang buruk: Kurangnya kapasitas saluran drainase membuat air hujan sulit mengalir dengan lancar.
- Alih fungsi lahan: Perubahan tata guna lahan di sekitar sungai, seperti pembangunan permukiman atau industri, mengurangi daya tampung sungai.
- Sedimentasi sungai: Endapan lumpur dan sampah di dasar sungai menyempitkan aliran sungai dan memperparah banjir.
Prakiraan Cuaca dan Antisipasi
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir susulan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini," kata Sadono. "Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman."
Pelajaran dan Langkah ke Depan
Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Malang menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang agar bencana serupa tidak terulang kembali. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan kapasitas infrastruktur: Perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran drainase, sungai, dan bendungan.
- Penataan ruang: Pemerintah perlu melakukan penataan ruang yang lebih baik, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan kebencanaan.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang mitigasi bencana, seperti cara membuat peta evakuasi dan menyiapkan perlengkapan darurat.
