Malang, malangterkini.id - Kabupaten Malang kembali diguncang bencana banjir pada Jumat (24/1/2025). Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Dua lokasi yang paling parah terdampak adalah Dusun Kedungboto, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, dan Dusun Tamanayu, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen.
Kedungboto: Lima Rumah Terendam
Di Dusun Kedungboto, luapan sungai akibat hujan deras dan tersumbatnya aliran sungai oleh sampah, terutama bambu, menyebabkan lima rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter. Sebanyak 22 jiwa, termasuk seorang balita, terpaksa mengungsi sementara waktu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa debit air sungai yang meningkat drastis akibat hujan deras menyebabkan sungai tidak mampu menampung volume air yang begitu besar. Ditambah lagi, adanya sumbatan sampah seperti bambu membuat aliran air menjadi terhambat dan meluap ke pemukiman warga.
"Hujan dengan intensitas tinggi membuat aliran sungai meluap ke rumah warga. Tim kami langsung bergerak untuk melakukan assessment dan koordinasi dengan pihak terkait," ujar Sadono.
Kepanjen: Akses Jalan dan Pasar Tergenang
Sementara itu, di Dusun Tamanayu, Kepanjen, luapan Sungai Seco juga mengakibatkan sejumlah permasalahan. Akses jalan di lima RT, yaitu RT 01, 03, 04, 05, dan 08 di RW 05 Kelurahan Kepanjen, tergenang air dengan ketinggian hampir 39 sentimeter. Selain itu, ruas Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, juga tidak luput dari genangan air dengan ketinggian sekitar 35 sentimeter.
Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas warga. Para pedagang kaki lima yang biasa berjualan di tepi Jalan Ahmad Yani terpaksa menghentikan sementara kegiatan jual belinya karena lapak mereka terendam air.
Upaya Penanggulangan Bencana
Menanggapi bencana banjir ini, BPBD Kabupaten Malang bersama instansi terkait dan relawan setempat langsung bergerak cepat melakukan upaya penanggulangan. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain:
- Evakuasi: Warga yang rumahnya terendam banjir segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
- Penyaluran bantuan: BPBD menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan kebutuhan bayi bagi warga terdampak.
- Pembersihan: Setelah air surut, dilakukan pembersihan lingkungan untuk menghilangkan sisa-sisa banjir dan mencegah munculnya penyakit.
- Koordinasi: BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan kebutuhan warga terpenuhi.
Penyebab Banjir dan Upaya Mitigasi
Banjir yang terjadi di Kedungboto dan Kepanjen ini memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir antara lain:
- Hujan deras: Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu singkat membuat kapasitas sungai tidak mampu menampung debit air yang besar.
- Sumbatan sampah: Sampah, terutama sampah organik seperti ranting dan bambu, menyumbat aliran sungai sehingga air meluap ke pemukiman warga.
- Kurangnya kesadaran masyarakat: Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai, sehingga memperparah masalah banjir.
Untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif, antara lain:
- Peningkatan kapasitas sungai: Perlu dilakukan normalisasi sungai untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menampung air.
- Pembangunan infrastruktur: Pembangunan infrastruktur seperti saluran drainase yang memadai dapat membantu mengurangi risiko banjir.
- Sosialisasi dan edukasi: Masyarakat perlu diberikan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
- Penataan ruang: Penataan ruang yang baik dapat mencegah pembangunan rumah di daerah rawan banjir.
Banjir yang melanda Kedungboto dan Kepanjen merupakan peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi dampak negatif dari bencana banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi kita semua.