GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Harga Cabai Meroket, Imbas Cuaca Ekstrem dan Tantangan Pertanian

Malang, malangterkini.id - Awal tahun 2025 menjadi periode yang cukup berat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para pecinta masakan pedas. Harga cabai rawit, salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan, mengalami lonjakan harga yang signifikan. Di sejumlah pasar tradisional, harga cabai rawit bahkan menembus angka Rp 100.000 hingga Rp 110.000 per kilogram.

Kenaikan harga yang drastis ini tentu saja membuat masyarakat terkejut. Pasalnya, hanya dalam waktu sepekan, harga cabai rawit melonjak hampir dua kali lipat dari harga normal. Zubaidah, seorang pedagang di Pasar Induk Gadang, mengungkapkan bahwa harga kulakan cabai rawit di tempatnya saat ini mencapai Rp 90.000 per kilogram, jauh di atas harga biasanya yang berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000.

Apa Penyebab Kenaikan Harga Cabai?

Sejumlah faktor berkontribusi terhadap melonjaknya harga cabai rawit. Faktor utama yang sering disebutkan adalah cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah penghasil cabai. Hujan deras dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan gagal panen sehingga pasokan cabai di pasaran menjadi berkurang.

Selain faktor cuaca, perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi produksi cabai. Kenaikan suhu, perubahan pola curah hujan, dan serangan hama penyakit yang semakin intensif membuat petani semakin kesulitan dalam bercocok tanam.

Dampak Kenaikan Harga Cabai

Kenaikan harga cabai tidak hanya berdampak pada konsumen yang harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli cabai. Kenaikan harga ini juga berimbas pada pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengandalkan cabai sebagai bahan baku utama.

Bagi rumah tangga, kenaikan harga cabai tentu saja akan meningkatkan pengeluaran bulanan. Apalagi jika dibarengi dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya. Hal ini dapat menekan daya beli masyarakat dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, bagi pelaku UMKM, kenaikan harga cabai dapat menekan margin keuntungan bahkan memaksa mereka untuk menaikkan harga jual produknya. Jika tidak mampu beradaptasi, tidak menutup kemungkinan sejumlah UMKM akan kesulitan bertahan.

Upaya Pemerintah dan Solusi Jangka Panjang

Menyikapi kondisi ini, pemerintah melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang telah melakukan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional. Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan harga cabai dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.

Namun, upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini tidak bisa hanya bersifat reaktif. Diperlukan langkah-langkah yang lebih proaktif dan komprehensif untuk membangun sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan iklim.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Diversifikasi tanaman: Petani perlu didorong untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan, tidak hanya mengandalkan cabai. Hal ini dapat mengurangi risiko kerugian jika terjadi gagal panen pada satu jenis tanaman.
  • Peningkatan teknologi pertanian: Penggunaan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi tetes, penggunaan pupuk organik, dan penerapan sistem pertanian ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
  • Penguatan kelembagaan petani: Pembentukan kelompok tani dan koperasi dapat memperkuat posisi tawar petani dalam menghadapi fluktuasi harga.
  • Pengembangan pasar: Pemerintah perlu memfasilitasi akses petani ke pasar yang lebih luas, baik pasar domestik maupun internasional.

Kenaikan harga cabai rawit merupakan masalah kompleks yang memerlukan solusi jangka panjang. Selain upaya pemerintah, peran serta seluruh pihak, termasuk petani, pelaku usaha, dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Dengan bekerja sama, diharapkan kita dapat membangun sistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan sehingga masalah serupa tidak terulang di masa depan.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter</