GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Jawa Timur Dilanda Cuaca Ekstrem, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Malang, malangterkini.id - Warga Jawa Timur, khususnya Kabupaten Malang, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 16 Januari mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo memprediksi hujan deras disertai angin kencang, banjir, tanah longsor, dan bahkan hujan es akan melanda wilayah tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, musim hujan yang sedang berlangsung dan telah mencapai puncaknya di beberapa wilayah Jawa Timur. Kedua, aktivitas monsun Asia yang cukup aktif dan fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby yang melintasi wilayah Jawa Timur. Kombinasi faktor-faktor tersebut menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kondisi atmosfer yang sangat labil.

"Kondisi kelembaban udara yang tinggi dan lapisan atmosfer yang tidak stabil turut memperbesar potensi terjadinya cuaca ekstrem," ujar Taufiq.

Dampak Cuaca Ekstrem di Kabupaten Malang

Kabupaten Malang, dengan topografinya yang sebagian besar berupa daerah perbukitan dan pegunungan, menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terhadap dampak cuaca ekstrem. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat bahwa pada tahun lalu, sebanyak 170 bencana terjadi akibat hujan dan angin kencang. Jenis bencana yang paling sering terjadi adalah tanah longsor, diikuti oleh pohon tumbang, banjir, dan angin kencang.

"Wilayah selatan dan utara Kabupaten Malang merupakan daerah yang paling sering terdampak bencana hidrometeorologi," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.

Pada awal tahun 2025 ini, BPBD Kabupaten Malang telah mencatat enam kejadian bencana hidrometeorologi yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, di antaranya banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur akibat angin kencang.

Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur berpotensi menimbulkan berbagai jenis bencana hidrometeorologi, seperti:

  • Banjir: Hujan deras dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sungai meluap dan mengakibatkan banjir di daerah rendah.
  • Tanah longsor: Laju erosi yang tinggi pada tanah yang jenuh air dapat memicu terjadinya tanah longsor, terutama di daerah lereng yang curam.
  • Pohon tumbang: Angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang dan merusak bangunan serta infrastruktur.
  • Banjir bandang: Hujan deras di daerah pegunungan dapat menyebabkan terjadinya banjir bandang yang sangat merusak.
  • Hujan es: Butiran es yang jatuh dari langit dapat merusak tanaman dan bangunan.

Upaya Mitigasi

Mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk:

  • Meningkatkan kewaspadaan: Selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
  • Mempersiapkan diri: Menyiapkan perlengkapan darurat seperti senter, radio, obat-obatan, dan makanan non-awet.
  • Melakukan evakuasi: Jika terjadi bencana, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
  • Tidak melakukan aktivitas di daerah rawan bencana: Hindari berkemah atau melakukan aktivitas lain di daerah yang rawan longsor atau banjir.

Peran Pemerintah

Pemerintah daerah bersama dengan instansi terkait perlu melakukan upaya mitigasi bencana, seperti:

  • Meningkatkan sistem peringatan dini: Membangun sistem peringatan dini yang efektif untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
  • Mengelola daerah aliran sungai: Melakukan pengelolaan daerah aliran sungai secara berkelanjutan untuk mengurangi risiko banjir.
  • Membuat peta rawan bencana: Membuat peta rawan bencana untuk mengetahui daerah-daerah yang paling berisiko.
  • Melakukan sosialisasi: Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana.

Pentingnya Kesiapsiagaan

Cuaca ekstrem merupakan fenomena alam yang sulit diprediksi secara pasti. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif dari bencana hidrometeorologi. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi, diharapkan masyarakat dapat menghadapi cuaca ekstrem dengan lebih baik.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network