Malang, malangterkini.id - Kasus penipuan dengan modus investasi kembali kembali mencuat di Kota Malang. Kali ini, sejumlah warga menjadi korban penipuan berkedok investasi pembuatan parsel buah. Korban mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat janji manis keuntungan yang tak kunjung terwujud.
Salah satu korban yang berani bersuara adalah ANF, seorang warga Sukun, Kota Malang. Ia mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp100 juta kepada pelaku, seorang perempuan berinisial PIN, warga Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Uang tersebut diberikan dalam dua tahap, yakni Rp60 juta pada Oktober 2023 dan Rp40 juta pada November 2023.
"Saya menggunakan uang ibu saya sebesar Rp100 juta. Pelaku menjanjikan uang itu akan dikembalikan pada Desember 2023, namun hingga kini belum ada tanda-tanda pengembalian," ujar ANF saat dihubungi detikJatim, Senin (27/1/2025).
Janji Manis dan Modus Operandi
Pelaku berhasil meyakinkan ANF dan korban lainnya dengan iming-iming keuntungan sebesar 20% dari nilai investasi. Pelaku mengklaim bahwa dirinya memiliki banyak pesanan pembuatan parsel buah dari sejumlah instansi pemerintah. Namun, karena banyaknya pesanan, pelaku mengaku kesulitan memenuhi permintaan tersebut dan membutuhkan tambahan modal.
"Pelaku bercerita dengan sangat meyakinkan. Ia mengatakan kesulitan memenuhi pesanan karena kekurangan modal. Kami merasa iba dan akhirnya memutuskan untuk membantu," tambah ANF.
Modus penipuan yang dilakukan oleh PIN terbilang sederhana namun efektif. Pelaku memanfaatkan rasa empati korban dengan menceritakan kesulitan yang dihadapinya. Selain itu, pelaku juga menunjukkan sejumlah bukti, seperti kontrak kerja, untuk meyakinkan korban bahwa investasinya aman.
Korban Lain Bermunculan
Setelah melapor ke Polres Malang pada 22 Januari 2025, ANF terkejut saat mengetahui bahwa dirinya tidak sendiri. Ternyata, ada tiga orang lainnya yang juga menjadi korban penipuan dengan modus yang sama. Total kerugian yang dialami oleh keempat korban mencapai sekitar Rp280 juta.
Tidak berhenti sampai di situ, setelah kasus ini viral di media sosial, semakin banyak orang yang mengaku menjadi korban penipuan oleh PIN. Hingga saat ini, jumlah korban diperkirakan mencapai 24 orang.
"Saya sengaja memviralkan kasus ini agar tidak ada korban lain. Pelaku sendiri tidak keberatan jika kasusnya saya publikasikan," tegas ANF.
Pelaku Mengaku Jadi Korban
Ketika ditagih oleh para korban, PIN justru memberikan alasan yang tidak masuk akal. Ia mengaku bahwa dirinya juga menjadi korban penipuan, yakni saat membeli anggur muscat untuk bahan pembuatan parsel.
"Pelaku selalu beralasan bahwa uangnya hilang karena tertipu saat membeli anggur. Ia tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang kami," ungkap ANF dengan kesal.
Pentingnya Kewaspadaan
Kasus penipuan investasi parsel buah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya kita melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap perusahaan atau individu yang menawarkan investasi tersebut. Jangan mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat.
Tips Menghindari Penipuan Investasi:
- Cari tahu latar belakang perusahaan atau individu yang menawarkan investasi.
- Jangan mudah percaya dengan janji-janji manis yang tidak realistis.
- Konsultasikan dengan orang yang lebih berpengalaman atau ahli di bidang investasi.
- Laporkan ke pihak berwajib jika merasa menjadi korban penipuan.
Saran untuk Korban
Bagi Anda yang merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kumpulkan semua bukti yang ada, seperti bukti transfer uang, pesan-pesan percakapan, dan kontrak kerja. Dengan melaporkan kasus ini, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga mencegah pelaku melakukan penipuan kepada orang lain.