GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Dugaan Kecurangan Pengisian BBM di SPBU Patal Lawang Viral, Pertamina Klaim Masih dalam Batas Toleransi

Malang, malangterkini.id - Sebuah video yang menunjukkan dugaan kecurangan dalam pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Patal, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang konsumen yang mengklaim bahwa 7 liter Pertalite yang dibelinya hanya berisi 5,5 liter setelah diukur ulang menggunakan gelas ukur.

Kronologi Kejadian

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook @saiful amin pada Minggu, 6 April 2025. Dalam unggahannya, konsumen tersebut menceritakan pengalamannya membeli Pertalite sebanyak tiga kali, masing-masing 7 liter, di SPBU Patal. Namun, ia merasa curiga karena volume BBM yang diterimanya terasa kurang.

Untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut, ia meminta petugas SPBU mengukur ulang BBM yang dibelinya menggunakan gelas ukur. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 7 liter yang seharusnya, hanya terisi sekitar 5,5 liter—terdapat selisih 1,5 liter per transaksi.

Respon Pertamina

Merespons viralnya video tersebut, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus segera melakukan investigasi. Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa kebenaran laporan tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, kami memastikan bahwa takaran BBM di SPBU tersebut masih dalam batas toleransi yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi metrologi," kata Ahad pada Rabu, 9 April 2025.

Proses Pengecekan yang Menjadi Sorotan

Menurut penjelasan Pertamina, kejadian ini bermula ketika konsumen tersebut kembali ke SPBU pada 6 April 2025 untuk meminta klarifikasi atas ketidaksesuaian volume BBM yang diterimanya. Saat itu, seorang operator tanpa sepengetahuan pengawas SPBU setuju melakukan pengukuran ulang.

Namun, metode yang digunakan dinilai tidak standar. BBM dari nozzle pertama kali ditampung dalam ember besi, baru kemudian dipindahkan ke gelas ukur. Proses ini menyebabkan adanya penguapan dan sisa tetesan BBM yang tidak terukur secara akurat, sehingga hasilnya menunjukkan kekurangan.

"Penggunaan ember besi sebagai perantara dalam pengukuran tidak sesuai prosedur dan dapat memengaruhi akurasi," jelas Ahad.

Pengecekan Ulang oleh Pengawas SPBU

Pada 7 April 2025, konsumen kembali ke SPBU dan bertemu langsung dengan pengawas. Kali ini, pengukuran dilakukan dengan metode yang benar, yaitu langsung dari nozzle ke gelas ukur. Hasilnya menunjukkan bahwa volume BBM sesuai dengan yang seharusnya dalam tiga kali percobaan.

Pengawas juga mencoba mengulang metode sebelumnya (menggunakan ember besi) untuk membandingkan hasilnya. Ternyata, cara tersebut memang menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.

"Kami menjelaskan bahwa SPBU ini sudah melalui proses tera ulang oleh metrologi dan memastikan takarannya sesuai. Jika konsumen masih ragu, kami persilakan melaporkan ke Dinas Metrologi untuk pemeriksaan lebih lanjut," tambah Ahad.

Reaksi Masyarakat dan Potensi Kecurangan di SPBU

Viralnya video ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian netizen menyayangkan jika benar terjadi kecurangan, sementara yang lain meminta bukti lebih lanjut sebelum menyimpulkan.

Beberapa konsumen juga membagikan pengalaman serupa di berbagai SPBU, meskipun tidak semua kasus dapat dibuktikan. Hal ini mengindikasikan pentingnya pengawasan ketat terhadap praktik pengisian BBM di seluruh jaringan SPBU.

Peran Metrologi dalam Pengawasan Takaran BBM

Dinas Metrologi memiliki peran krusial dalam memastikan keakuratan takaran BBM di SPBU. Setiap pompa bensin harus melalui proses tera ulang secara berkala untuk memastikan tidak ada penyimpangan.

Jika ditemukan ketidaksesuaian, sanksi tegas dapat diberikan, mulai dari teguran hingga pencabutan izin operasional. Oleh karena itu, masyarakat yang merasa dirugikan dapat melaporkan langsung ke pihak berwenang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tips bagi Konsumen agar Tidak Dirugikan

Untuk menghindari potensi kecurangan dalam pengisian BBM, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan konsumen:

-Perhatikan angka di dispenser sebelum dan sesudah pengisian. Pastikan selisihnya sesuai dengan jumlah liter yang dibeli.

-Gunakan metode pengukuran sederhana. Misalnya, jika membeli 5 liter, pastikan dapat memenuhi wadah yang sudah diketahui kapasitasnya.

-Laporkan jika menemukan ketidaksesuaian. Segera hubungi pengawas SPBU atau Dinas Metrologi setempat untuk verifikasi.

-Pilih SPBU yang terpercaya. Beberapa SPBU memiliki reputasi baik dalam hal pelayanan dan kejujuran takaran.

Pernyataan Resmi Pertamina

Pertamina menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dan transparan kepada konsumen. Perusahaan ini juga menyatakan akan terus meningkatkan pengawasan internal untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

"Kami tidak toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran, termasuk kecurangan takaran. Jika ada indikasi penyimpangan, kami akan mengambil tindakan tegas," tegas Ahad.

Kesimpulan

Kasus dugaan kecurangan pengisian BBM di SPBU Patal, Lawang, menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Di satu sisi, konsumen harus lebih cermat dan proaktif dalam memastikan haknya. Di sisi lain, Pertamina dan regulator terkait harus terus memperketat pengawasan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Sampai saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan kecurangan sistematis di SPBU tersebut. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam transaksi pengisian BBM sehari-hari.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network