.png)
Malang, malangterkini.id - Kota Malang, Jawa Timur, belakangan ini dihadapkan pada situasi yang menarik dalam pasar komoditas logam mulia. Beberapa gerai penjualan emas di berbagai sudut kota melaporkan adanya keterbatasan ketersediaan stok emas Antam, produk unggulan dari PT Aneka Tambang Tbk. Kondisi ini terjadi meskipun harga emas secara umum, dan khususnya emas Antam, telah mencapai level yang cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh angka Rp 2 juta per gram. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai dinamika permintaan dan penawaran emas di tengah fluktuasi harga yang signifikan.
Khusyaini, seorang karyawan yang bekerja di salah satu toko emas yang berlokasi di Pasar Besar Malang, memberikan gambaran mengenai kondisi yang terjadi di lapangan. Menurut penuturannya, meskipun harga emas Antam sempat melonjak hingga di atas Rp 2 juta per gram, minat masyarakat untuk melakukan pembelian tidak menunjukkan penurunan yang berarti. Justru sebaliknya, toko tempat ia bekerja telah menerima sejumlah besar pesanan inden (pre-order) untuk produk emas Antam dalam kurun waktu sekitar tiga minggu terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa emas Antam tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi sebagian besar masyarakat, terlepas dari harga yang sedang berlaku. Fenomena ini memperlihatkan kepercayaan yang kuat terhadap emas Antam sebagai aset yang bernilai dan aman untuk jangka panjang.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman resmi logammulia.com pada hari Kamis, 24 April 2025, tercatat adanya penurunan harga emas Antam sebesar Rp 70.000 per gram. Harga emas Antam yang sebelumnya mencapai Rp 2.039.000 per gram, terkoreksi menjadi Rp 1.969.000 per gram. Penurunan harga ini, meskipun tidak terlalu signifikan, diyakini oleh sebagian pedagang emas akan semakin memicu minat beli masyarakat terhadap komoditas emas, khususnya emas Antam. Harga yang sedikit lebih rendah dianggap sebagai peluang yang baik bagi para investor maupun masyarakat umum untuk menambah koleksi atau investasi emas mereka.
Namun, Khusyaini juga menekankan adanya kendala utama yang dihadapi oleh para pedagang emas saat ini, yaitu terbatasnya persediaan emas Antam. Meskipun permintaan diperkirakan akan meningkat seiring dengan penurunan harga, ketersediaan fisik emas Antam di toko-toko masih belum mencukupi. "Kemungkinan semakin banyak yang mencari emas Antam, tapi semuanya masih inden karena kami masih menunggu barangnya ada," ujarnya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya permasalahan pada rantai pasokan atau tingginya permintaan secara nasional yang menyebabkan terjadinya kelangkaan di tingkat pedagang lokal.
Lebih lanjut, Khusyaini memperkirakan bahwa pasokan emas Antam baru akan tersedia kembali di tokonya dalam kurun waktu antara satu minggu hingga satu bulan ke depan. Estimasi waktu yang cukup lebar ini menunjukkan adanya ketidakpastian dalam proses distribusi atau produksi emas Antam. "Estimasi kami paling lama sebulan, tapi kadang barang datang lebih cepat, bisa satu atau dua minggu," jelasnya. Ketidakpastian ini tentu dapat mempengaruhi dinamika pasar dan keputusan pembelian masyarakat.
Kondisi serupa juga dibenarkan oleh pedagang emas lain di Kota Malang, Zulkarnaen. Ia menyatakan bahwa stok emas Antam di tokonya saat ini telah habis terjual. Meskipun secara fisik masih terdapat beberapa produk emas Antam di etalase, namun Zulkarnaen menjelaskan bahwa barang-barang tersebut sudah dipesan dan dibayar oleh pelanggan, sehingga hanya tinggal diambil saja. "Secara fisik memang masih ada beberapa, tapi itu sudah dibeli orang, tinggal diambil saja," ungkap Zulkarnaen. Hal ini semakin memperkuat indikasi tingginya permintaan terhadap emas Antam di kalangan masyarakat Malang.
Zulkarnaen menambahkan bahwa meskipun harga emas Antam sempat menyentuh angka psikologis Rp 2 juta per gram, hal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menjadikan emas Antam sebagai incaran utama dalam berinvestasi atau sekadar menyimpan nilai kekayaan. Emas Antam dianggap memiliki reputasi yang baik dalam hal kualitas dan kemurnian, sehingga menjadi pilihan yang dipercaya oleh banyak orang. Stabilitas minat masyarakat terhadap emas Antam, bahkan di tengah fluktuasi harga yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menjadi bukti akan nilai intrinsik dan daya tarik komoditas ini.
"Harga memang tinggi, tetapi tidak berpengaruh terhadap minat beli masyarakat. Waktu harganya bergejolak naik itu tetap ramai sekali, sekarang juga sama," tutup Zulkarnaen. Pernyataan ini menggarisbawahi fenomena unik di mana kenaikan harga emas, yang biasanya diasosiasikan dengan penurunan permintaan pada komoditas lain, tidak berlaku secara signifikan untuk emas Antam di Kota Malang. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk persepsi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global, serta budaya masyarakat Indonesia yang masih kuat dalam menjadikan emas sebagai salah satu bentuk investasi tradisional.
Kelangkaan stok emas Antam di tengah tingginya permintaan dan fluktuasi harga ini menciptakan dinamika pasar yang menarik untuk diamati. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kondisi ini antara lain peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi emas, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, keterbatasan produksi atau distribusi dari pihak Antam, atau bahkan adanya spekulasi di pasar. Pemerintah dan pihak terkait perlu memantau situasi ini secara seksama untuk memastikan ketersediaan emas Antam bagi masyarakat dan mencegah terjadinya praktik-praktik yang merugikan konsumen.
Selain itu, fenomena ini juga dapat menjadi peluang bagi produk emas lainnya atau alternatif investasi lain untuk menarik perhatian masyarakat. Namun, kepercayaan dan preferensi masyarakat terhadap emas Antam yang sudah terbangun kuat tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi produk atau instrumen investasi lainnya untuk menggantikannya dalam waktu dekat. Ke depan, stabilitas pasokan emas Antam dan transparansi informasi mengenai ketersediaan stok akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan kelancaran transaksi di pasar emas lokal. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset yang mendalam sebelum melakukan investasi emas, serta memilih pedagang emas yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
