GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Jalan Menuju Makam di Singosari Malang Tertutup Tumpukan Sampah Rumah Tangga, Polisi Lakukan Penyelidikan

Malang, malangterkini.id - Sebuah pemandangan yang sangat disayangkan dan menimbulkan keresahan terjadi di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebuah jalan desa yang merupakan akses utama bagi masyarakat menuju tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Boropanggung, Desa Banjararum, mendadak tertutup rapat olehGunungan sampah rumah tangga. Peristiwa yang sangat tidak terpuji ini berhasil direkam oleh seorang warga dan dengan cepat menyebar luas melalui media sosial Facebook, memicu kemarahan dan keprihatinan dari banyak pihak.

Video yang menjadi viral tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Usman Usman ke dalam grup komunitasPeduli Malang Raya, sebuah wadah daring bagi masyarakat Malang untuk berbagi informasi dan kepedulian terhadap isu-isu lokal. Dalam unggahannya, Usman Usman menyertakan keterangan yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Ia menulis, "Bagi yang merasa membuang sampah di jalan ke makam Boro Panggung. Mohon itikad baiknya. Membuang sampah tidak begini caranya. Ini jalan untuk masyarakat beraktivitas dan jalan menuju makam." Kata-kata tersebut mencerminkan betapa terganggunya aktivitas warga dan betapa tidak pantasnya perbuatan membuang sampah sembarangan di akses penting seperti jalan menuju pemakaman.

Menanggapi kejadian yang meresahkan ini, pihak kepolisian Resor Malang bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus pembuangan sampah ilegal yang secara signifikan menghalangi akses jalan menuju TPU di Dusun Boropanggung. Tumpukan sampah yang viral di berbagai platform media sosial tersebut telah menimbulkan kemarahan yang meluas di kalangan warga setempat, yang merasa sangat terganggu dengan kondisi jalan yang tidak dapat dilalui.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas) Polres Malang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bambang Subinajar, memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus ini pada hari Sabtu, 12 April 2025. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keterangan sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, tumpukan sampah tersebut mulai terlihat sejak dua hari sebelumnya. Dugaan kuat mengarah pada keterlibatan sebuah kendaraan jenis dump truck yang sempat terlihat beberapa kali melintas di sekitar area jalan menuju makam tersebut.

Sebagai tindak lanjut yang cepat, pihak kepolisian bersama dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Singosari segera turun langsung ke lokasi kejadian pada hari Jumat, 11 April 2025, untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh. Dari hasil pengamatan awal di lapangan, muncul dugaan bahwa sampah yang menutupi jalan tersebut berasal dari luar wilayah Kecamatan Singosari. Hal ini semakin memperkuat indikasi adanya tindakan pembuangan sampah ilegal yang dilakukan secara terorganisir dan tidak bertanggung jawab.

"Kami akan terus menelusuri kendaraan dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembuangan sampah ilegal ini berdasarkan keterangan dari para saksi mata yang mungkin melihat kejadian tersebut, serta melacak rekam jejak aktivitas yang terjadi di sekitar lokasi kejadian," tegas AKP Bambang. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus yang sangat merugikan masyarakat ini dan berjanji akan menindak tegas para pelaku pembuangan sampah ilegal sesuai dengan hukum yang berlaku. Langkah tegas ini diambil sebagai wujud komitmen pihak kepolisian dalam menjaga ketertiban umum dan kebersihan lingkungan di wilayah Kabupaten Malang.

"Upaya penegakan hukum ini adalah sebagai bentuk komitmen kami untuk terus menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan yang merupakan hak seluruh masyarakat," imbuh AKP Bambang, menekankan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani permasalahan ini.

Sementara itu, sebagai respons cepat terhadap kondisi darurat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang bersama dengan partisipasi aktif dari warga sekitar telah melakukan upaya pembersihan terhadap tumpukan sampah yang menggunung tersebut pada Sabtu pagi. TindakanGotong royong ini dilakukan untuk segera memulihkan akses jalan menuju makam agar dapat kembali dilalui oleh masyarakat.

Selain upaya pembersihan, Muspika Singosari juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh pemerintah desa dan warga masyarakat di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap lingkungan sekitar. Imbauan ini terutama ditujukan pada pengawasan terhadap kendaraan atau aktivitas mencurigakan yang berpotensi merusak fasilitas umum dan melakukan tindakan ilegal seperti pembuangan sampah sembarangan. Langkah preventif ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang.

"Kami akan terus mengawal proses penyelidikan kasus ini hingga tuntas dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil bagi para pelaku pembuangan sampah secara ilegal di wilayah Kabupaten Malang," pungkas AKP Bambang, menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk memberikan efek jera kepada para pelaku dan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak akan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pembuangan sampah sembarangan tidak hanya merusak pemandangan dan mencemari lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas dan kenyamanan masyarakat secara luas. Diharapkan, dengan adanya tindakan tegas dari pihak kepolisian dan partisipasi aktif dari masyarakat, kasus serupa tidak akan terulang kembali, dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan akan semakin meningkat di Kabupaten Malang.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network