Malang, malangterkini.id - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, melakukan serangkaian kunjungan kerja ke wilayah Malang Raya, Jawa Timur, pada hari Jumat, 25 April 2025. Agenda utama kunjungan ini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan para kepala daerah setempat pasca-perayaan Hari Raya Idulfitri yang baru saja berlalu. Kedatangan putra bungsu Presiden Joko Widodo ini disambut dengan penuh kehangatan dan suasana kekeluargaan oleh para pemimpin daerah yang dikunjunginya.
Kunjungan pertama Kaesang Pangarep di Kota Malang tertuju pada kediaman resmi Wali Kota Malang, yang terletak di Jalan Ijen yang rindang. Di sana, ia disambut langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, beserta Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai dan akrab ini menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan antara pimpinan partai politik dan kepala daerah. Kehadiran Kaesang di Kota Malang ini juga didampingi oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Provinsi Jawa Timur, yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun. Solidaritas dan sinergi antar kader PSI di berbagai tingkatan pemerintahan di Jawa Timur tampak begitu kuat dalam kunjungan ini.
Dalam kesempatan berinteraksi dengan awak media yang telah menanti di kediaman Wali Kota, Kaesang Pangarep menjelaskan bahwa kunjungannya kali ini merupakan bagian dari agenda silaturahmi yang telah ia rancang untuk bertemu dengan berbagai kepala daerah di seluruh Indonesia setelah momen Idulfitri. Ia menekankan bahwa momen setelah Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan, saling memaafkan, dan menjalin kebersamaan melalui tradisi Halal Bihalal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia.
Namun, ada satu hal menarik yang mencuri perhatian dalam kunjungan Kaesang Pangarep ke rumah dinas Wali Kota Malang. Ketika para jurnalis mencoba mengulik lebih dalam mengenai kemungkinan adanya agenda politik yang dibahas dalam pertemuan tersebut, Kaesang justru memberikan jawaban yang tidak terduga dan penuh humor. Ia berkelakar bahwa dirinya justru lebih tertarik untuk membahas detail interior yang ada di rumah dinas Wali Kota Wahyu Hidayat. Secara spesifik, ia menyoroti keberadaan sebuah kursi yang menurutnya sempat menjadi perbincangan hangat dan viral di berbagai platform media sosial beberapa waktu sebelumnya.
"Tidak ada agenda politik yang spesifik kami bicarakan. Saya tidak datang ke sini untuk menagih janji-janji politik," ujar Kaesang Pangarep dengan nada santai dan senyum khasnya. "Tadi, sebagian besar waktu kami justru dihabiskan untuk membahas mengenai kursi interior yang ada di rumah dinasnya Bapak Wali Kota. Saya jujur, kami tadi benar-benar membicarakan soal kursi itu, dan seperti yang kita semua tahu, kursi itu kan sempat viral," lanjutnya, disambut tawa ringan dari para jurnalis dan tuan rumah. Pernyataan ini menunjukkan gaya kepemimpinan Kaesang yang terbuka, tidak kaku, dan memiliki selera humor yang baik, sehingga mampu mencairkan suasana formal menjadi lebih akrab.
Kendati demikian, sebagai seorang pemimpin partai politik, Kaesang Pangarep juga menyampaikan harapan dan pandangannya mengenai perkembangan Kota Malang ke depan. Ia secara khusus menyoroti kepemimpinan Wali Kota Wahyu Hidayat dan berharap agar Kota Malang di bawah nahkodanya dapat terus mengalami kemajuan dan perkembangan yang signifikan di berbagai sektor. Kaesang juga memberikan apresiasi terhadap pengalaman Wahyu Hidayat yang sebelumnya telah mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Malang sebelum akhirnya terpilih secara definitif dalam Pilkada tahun 2024. Pengalaman ini diyakini Kaesang menjadi modal berharga bagi Wahyu Hidayat dalam memimpin dan membawa perubahan positif bagi Kota Malang.
"Saya memiliki harapan yang sangat besar agar Kota Malang dapat berkembang jauh lebih pesat lagi di bawah kepemimpinan Bapak Wahyu Hidayat," tutur Kaesang dengan nada penuh optimisme. "Saya percaya bahwa dengan pengalaman beliau yang telah malang melintang di pemerintahan, termasuk sebagai Penjabat Wali Kota, beliau memiliki pemahaman yang mendalam mengenai seluk-beluk Kota Malang. Saya juga berharap Bapak Wali Kota dapat menjadi figur seorang ayah bagi seluruh anak-anak muda di Kota Malang, memberikan inspirasi, arahan, dan dukungan untuk kemajuan mereka," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kaesang Pangarep juga memberikan pesan khusus kepada Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, yang merupakan kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pesan yang disampaikan Kaesang sangat jelas dan tegas, yaitu agar Ali Muthohirin senantiasa memberikan dukungan penuh dan loyalitas terhadap setiap kebijakan dan program yang dicanangkan oleh Wali Kota Wahyu Hidayat. Ia menggunakan analogi yang kuat untuk menggambarkan pentingnya sinergi dalam kepemimpinan.
"Pesan saya untuk Mas Wakil Wali Kota, agar selalu mendukung apapun yang dilakukan oleh Bapak Wali Kota. Kita harus memahami bahwa dalam sebuah sistem kepemimpinan, layaknya tata surya, hanya ada satu matahari yang menjadi pusat. Di Kota Malang ini, 'matahari'nya adalah Bapak Wali Kota. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk Wakil Wali Kota, harus bekerja sama dan mendukung visi dan misi beliau demi kemajuan Kota Malang yang kita cintai ini," tegas Kaesang dengan nada bersahabat namun sarat makna.
Menanggapi kunjungan dan pernyataan dari Ketua Umum PSI tersebut, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, membenarkan bahwa pertemuan yang berlangsung antara dirinya dengan Kaesang Pangarep memang diwarnai oleh obrolan santai dan ringan mengenai berbagai hal, termasuk detail interior rumah dinas yang sempat menjadi sorotan. Ia juga menegaskan kembali bahwa tidak ada agenda politik yang bersifat spesifik dan mendalam yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut.
"Pertemuan ini murni silaturahmi biasa. Tidak ada agenda politik yang secara khusus kami agendakan atau bahas. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Mas Kaesang tadi, tujuan utama kedatangan beliau adalah untuk bersilaturahmi, mempererat tali persaudaraan setelah Hari Raya Idulfitri," kata Wali Kota Wahyu Hidayat kepada para awak media. Penjelasan ini sekaligus meluruskan berbagai spekulasi yang mungkin berkembang di masyarakat mengenai maksud dan tujuan sebenarnya dari kunjungan Ketua Umum PSI ke Kota Malang.
Lebih lanjut, Wali Kota Wahyu Hidayat juga menyampaikan komitmennya untuk terus menjalin sinergi yang solid dan harmonis dengan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Malang yang telah dicanangkan, yaitu "Malang Mbois Berkelas". Ia menekankan bahwa dirinya dan Wakil Wali Kota merupakan satu kesatuan tim yang tidak terpisahkan dan memiliki tujuan yang sama dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kota Malang.
"Kami berdua adalah satu paket kepemimpinan yang solid. Kedatangan Mas Kaesang ini juga memberikan dukungan moril yang sangat berarti bagi kami, khususnya kepada Mas Wakil Wali Kota sebagai kader PSI, untuk terus memberikan dukungan sepenuhnya terhadap setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh saya selaku Wali Kota. Kami memiliki prinsip yang sama, bahwa dalam sebuah pemerintahan tidak boleh ada dua matahari. Kami akan terus bekerja sama, bahu-membahu, demi mewujudkan 'Malang Mbois Berkelas' yang menjadi cita-cita kita bersama," imbuh Wahyu Hidayat dengan penuh semangat dan keyakinan.
Sebelum melakukan kunjungan ke rumah dinas Wali Kota Malang, pada pagi harinya di hari yang sama, Kaesang Pangarep juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pendopo Kabupaten Malang. Kedatangannya di pusat pemerintahan Kabupaten Malang tersebut disambut secara langsung oleh Bupati Malang, Sanusi. Pertemuan antara Ketua Umum PSI dan Bupati Malang ini juga berlangsung dalam suasana yang hangat, akrab, dan penuh dengan nuansa silaturahmi.
Dalam keterangannya kepada para wartawan yang telah menunggunya di Pendopo Kabupaten Malang, Kaesang Pangarep kembali menegaskan bahwa kunjungannya ke berbagai daerah, termasuk Kabupaten Malang, merupakan bagian dari rangkaian agenda silaturahmi dengan para kepala daerah setelah merayakan Hari Raya Idulfitri tahun 2025. Namun, sekali lagi, Kaesang memberikan kejutan dengan mengungkapkan topik pembicaraannya dengan Bupati Sanusi. Alih-alih membahas isu-isu politik terkini yang sedang hangat diperbincangkan, Kaesang justru mengaku bahwa perbincangannya dengan Bupati Sanusi lebih banyak berkisar seputar kekayaan kuliner khas Malang, khususnya hidangan legendaris "Rawon".
"Tidak ada pembahasan mengenai isu-isu politik yang berat atau mendalam. Saya dan Bapak Bupati tadi lebih banyak bertukar informasi dan cerita mengenai Rawon," ungkap Kaesang Pangarep sambil tersenyum lebar. "Tidak ada, tidak ada bahasa politik sama sekali dalam pertemuan kami. Ini murni silaturahmi kepada beliau, sebagai sesama tokoh masyarakat dan pemimpin daerah. Tidak ada agenda tersembunyi atau maksud lain di balik kunjungan ini. Ya, ini adalah momen silaturahmi, Halal Bihalal, karena memang kita masih dalam suasana Hari Raya Idulfitri yang penuh berkah," pungkasnya dengan ramah dan bersahaja. Rangkaian kunjungan Kaesang Pangarep ke Kota dan Kabupaten Malang ini menunjukkan pendekatan yang santai namun tetap efektif dalam membangun komunikasi yang baik dan mempererat hubungan dengan para pemimpin daerah, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi dan kebersamaan.