Kota Batu, malangterkini.id - Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban bencana tanah longsor yang terjadi di Jalan Raya Sumber Brantas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telah resmi diakhiri oleh tim SAR gabungan pada Jumat, 4 April 2025. Tragedi ini menelan korban jiwa sebanyak 10 orang, termasuk dua anak di bawah lima tahun (balita), yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza, saat memberikan keterangan pada Jumat, 4 April 2025. Pernyataan ini menandai berakhirnya upaya pencarian yang telah dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan.
Bencana tanah longsor ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan tebing di sisi jalan longsor dan material longsoran menimpa dua kendaraan yang sedang melintas. Kedua kendaraan, sebuah minibus jenis Innova dan sebuah mobil pikap, terangkat, terguling, dan terseret material longsor ke jurang yang berada di sisi kiri jalan.
"Mobil Innova dan mobil pikap," imbuh Yoni Fariza, menjelaskan jenis kendaraan yang menjadi korban dalam peristiwa nahas ini.
Di dalam minibus Innova, terdapat tujuh penumpang yang semuanya dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, mobil pikap mengangkut tiga penumpang yang juga menjadi korban jiwa dalam tragedi ini. Total 10 korban meninggal dunia tersebut kemudian dievakuasi oleh tim SAR gabungan.
Proses evakuasi korban dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi medan yang sulit dan berbahaya. Enam jenazah dari minibus Innova dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu untuk proses identifikasi lebih lanjut. Sementara itu, satu jenazah dari minibus Innova dan tiga jenazah dari mobil pikap dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberglagah Pacet untuk proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Operasi SAR ini melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi, termasuk Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Palang Merah Indonesia (PMI), serta para relawan. Tim SAR menggunakan alat berat seperti ekskavator untuk membantu proses evakuasi, terutama dalam menyingkirkan material longsor yang menutupi kendaraan korban.
"Tim SAR gabungan melaksanakan debriefing, operasi SAR selesai dan diusulkan untuk ditutup. Unsur SAR terlibat kembali ke kesatuan masing-masing," ujar Yoni Fariza, menandai berakhirnya operasi SAR dan kembalinya personel ke kesatuan masing-masing.
Data Korban Meninggal Dunia:
Penumpang Minibus Innova:
- Masjid Zatmo Setio (Laki-laki), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- Rani Anggraeni (Perempuan, 28 tahun), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (Laki-laki, 6 tahun), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- Putri Qiana Ramadhani (Perempuan, 2 tahun), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- H. Wahyudi (Laki-laki, 71 tahun), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- Hj. Jainah (Perempuan, 61 tahun), warga Kloposepuluh, Sidoarjo
- Saudah (Perempuan, 70 tahun), warga Suruh, Sidoarjo
Penumpang Mobil Pikap:
- Mikaila F.Z. (Perempuan, 3 tahun 6 bulan), warga Urung-urung Jati Jejer, Trawas
- Ahmad Fiki Muzaki (Laki-laki, 28 tahun), warga Urung-urung Jati Jejer, Trawas
- Fitria Handayani (Perempuan, 27 tahun), warga Urung-urung Jati Jejer, Trawas
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.