GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Tragis, Pria dengan Riwayat Sakit Lambung Kronis Ditemukan Meninggal di Kamar Kos di Pakis, Malang

Malang, malangterkini.id - Sebuah kejadian tragis menggemparkan lingkungan sebuah rumah kos yang terletak di Jalan Kenanga, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Kamis malam, 17 April. Seorang pria yang diketahui menderita penyakit lambung kronis ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar kosnya. Penemuan jenazah korban yang tubuhnya telah menghitam menimbulkan dugaan kuat bahwa pria malang tersebut telah meninggal dunia sejak dua hari sebelumnya, sebuah perkiraan waktu yang didasarkan pada kondisi fisik jenazah saat ditemukan.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh pihak berwenang, jenazah tersebut diketahui bernama Moh. Taqdirul, seorang pria berusia 34 tahun yang merupakan warga Desa Bunutwetan, Kecamatan Pakis. Informasi yang diperoleh dari pihak keluarga mengungkapkan bahwa almarhum memang memiliki riwayat penyakit lambung kronis yang telah dideritanya selama bertahun-tahun. Kondisi kesehatan yang rentan ini diduga kuat menjadi faktor utama yang menyebabkan kematiannya di kamar kos seorang diri.

Penemuan jenazah Moh. Taqdirul pertama kali dilakukan oleh seorang tetangga kosnya yang bernama Fauzan. Menurut keterangan yang dihimpun, pada hari Rabu sebelumnya, tanggal 16 April, Fauzan sempat melihat pintu kamar kos korban dalam keadaan terbuka. Saat itu, Fauzan juga melihat korban berada di dalam kamar dalam posisi tertelungkup. Namun, pada saat itu, Fauzan sama sekali tidak menaruh curiga bahwa tetangganya tersebut telah meninggal dunia. Saksi Fauzan pada saat itu sedang hendak bepergian dan tidak memiliki firasat buruk mengenai kondisi korban.

Keesokan harinya, Kamis, sekitar pukul 18.25 WIB, Fauzan kembali ke rumah kosnya. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati posisi korban masih sama seperti yang dilihatnya sehari sebelumnya, yakni tetap dalam keadaan tertelungkup. Kejanggalan ini mulai menimbulkan kecurigaan di benak Fauzan. Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Fauzan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih dekat terhadap kondisi tetangganya tersebut.

“Baru pada pukul 19.10 WIB, saksi Fauzan memberanikan diri untuk memeriksa tubuh korban karena merasa ada yang aneh dengan posisinya yang tidak berubah sejak kemarin,” ujar Kapolsek Pakis, AKP Suyanto, memberikan keterangan di sela-sela proses evakuasi jenazah korban dari lokasi kejadian. Kekhawatiran Fauzan semakin memuncak seiring dengan waktu yang berlalu dan tidak adanya perubahan pada kondisi korban.

Dalam situasi yang penuh kecemasan tersebut, Fauzan segera memanggil Ginten, pemilik rumah kos tempat korban tinggal. Bersama-sama, Fauzan mengajak Ginten untuk masuk ke dalam kamar kos korban guna memeriksa secara langsung kondisi tetangga mereka. Upaya untuk membangunkan korban pun segera dilakukan. Mereka mencoba menggoyangkan kaki korban dengan harapan ia akan merespons. Namun, sayangnya, tubuh Moh. Taqdirul sama sekali tidak bergerak. Selain itu, aroma tidak sedap yang menyengat mulai tercium dari dalam kamar kos korban, semakin menguatkan dugaan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

Menyadari situasi yang sangat mengkhawatirkan ini, Fauzan dan Ginten segera mengambil tindakan cepat dengan melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat. Laporan dari perangkat desa kemudian diteruskan kepada pihak berwajib, yaitu Polsek Pakis. Berdasarkan pemeriksaan awal dan bau tidak sedap yang tercium, pihak kepolisian memperkirakan bahwa korban telah meninggal dunia lebih dari dua hari sebelum jenazahnya ditemukan. “Kondisi mayat saat ditemukan memang sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan, dengan beberapa bagian tubuhnya yang telah menghitam,” lanjut AKP Suyanto menjelaskan kondisi fisik jenazah saat ditemukan.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak Polsek Pakis segera menghubungi tenaga medis dari Puskesmas Pakis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap jenazah korban di lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemeriksaan medis awal, tidak ditemukan adanya luka kekerasan atau tanda-tanda mencurigakan lainnya pada tubuh korban. Hasil pemeriksaan ini semakin menguatkan dugaan bahwa kematian korban disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang memang rentan akibat penyakit lambung kronis yang dideritanya.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga Moh. Taqdirul, diketahui bahwa almarhum memang memiliki riwayat penyakit lambung kronis yang sudah menahun. Penyakit ini diduga seringkali menimbulkan rasa sakit yang hebat dan dapat mempengaruhi kondisi fisik secara keseluruhan. Pihak keluarga korban sendiri menerima peristiwa tragis ini sebagai sebuah musibah yang tidak terhindarkan. Dengan hati yang ikhlas, mereka telah merelakan kepergian Moh. Taqdirul. Sebagai bentuk penerimaan dan keikhlasan atas kejadian tersebut, pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak akan menuntut pihak manapun atas meninggalnya korban. Surat pernyataan ini menjadi bukti bahwa keluarga korban sepenuhnya menyadari kondisi kesehatan almarhum dan menerima kematiannya sebagai takdir.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memperhatikan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis. Hidup seorang diri di tempat kos juga memiliki risiko tersendiri, terutama ketika kondisi kesehatan sedang tidak baik. Meskipun demikian, tidak ada indikasi adanya unsur kesengajaan atau tindak kriminal dalam kasus meninggalnya Moh. Taqdirul. Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan awal dan menyimpulkan bahwa kematian korban murni disebabkan oleh masalah kesehatan yang dideritanya.

Proses evakuasi jenazah Moh. Taqdirul dilakukan dengan hati-hati oleh pihak kepolisian dibantu oleh warga setempat. Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan di lokasi kejadian selesai, jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum et repertum guna memastikan penyebab pasti kematiannya. Namun, dengan adanya riwayat penyakit kronis yang jelas dari korban dan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan, dugaan kuat tetap mengarah pada kondisi kesehatan korban sebagai penyebab utama meninggalnya.

Kehilangan Moh. Taqdirul tentu menjadi duka yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya. Di usia yang masih relatif muda, ia harus mengakhiri hidupnya akibat penyakit yang dideritanya. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan untuk menghadapi 1 cobaan ini. Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang tinggal seorang diri dan memiliki riwayat penyakit. Sikap saling peduli dan peka terhadap kondisi tetangga dapat membantu mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pemilik rumah kos dan penghuninya, untuk lebih memperhatikan kondisi satu sama lain. Jika ada hal yang mencurigakan atau kondisi kesehatan tetangga yang memburuk, sebaiknya segera melaporkannya kepada pihak terkait agar dapat segera ditangani. Kewaspadaan dan kepedulian terhadap sesama dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Kasus meninggalnya Moh. Taqdirul ini menjadi catatan kelam di wilayah Pakis, Kabupaten Malang, dan diharapkan tidak akan terulang kembali di kemudian hari. Semoga arwah almarhum tenang dan damai.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network