Malang, malangterkini.id - Pada hari Rabu, 7 Mei 2025, sekitar pukul 18.00 WIB, wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras yang mengguyur dengan intensitas tinggi dan hembusan angin kencang yang menerjang tanpa ampun. Kombinasi kekuatan alam yang dahsyat ini menimbulkan dampak signifikan, terutama di sepanjang Jalan Raya Bokor, Desa Tumpang. Sebuah pohon berukuran raksasa, berjenis Sengon Tekik, dengan diameter yang diperkirakan mencapai antara 3,5 hingga 4 meter dan menjulang setinggi kurang lebih 30 meter, tidak mampu menahan terjangan angin kencang. Kekuatan alam yang tak tertahankan itu akhirnya merobohkan pohon tersebut, menyebabkannya tumbang secara tiba-tiba dan tragis melintang di tengah jalan raya.
Nahasnya, pada saat kejadian yang mengerikan itu berlangsung, seorang pengendara sepeda motor sedang melintas di jalur tersebut. Pengendara yang malang itu tidak memiliki kesempatan untuk menghindar ketika pohon besar itu roboh dengan cepat. Akibatnya, pengendara sepeda motor tersebut tertimpa reruntuhan pohon yang berat, menyebabkan dirinya mengalami luka-luka. Meskipun luka yang diderita dikategorikan sebagai luka ringan, kejadian ini tetap menjadi pengingat betapa berbahayanya cuaca ekstrem dan betapa cepatnya situasi yang aman dapat berubah menjadi malapetaka.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bapak Sadono Irawan, memberikan keterangan resmi terkait insiden tragis ini pada hari Kamis, 8 Mei 2025. Beliau menjelaskan secara rinci mengenai kronologi kejadian dan dampaknya. Identitas pengendara motor yang menjadi korban diketahui bernama Endah Salindri, seorang wanita berusia 26 tahun yang merupakan warga Desa Jeru, Kecamatan Tumpang. Bapak Sadono menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa warganya dan memastikan bahwa korban telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Selain menyebabkan korban luka, tumbangnya pohon raksasa ini juga menimbulkan dampak kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan di sekitar lokasi kejadian. Jaringan listrik yang melintas di area tersebut ikut terdampak, menyebabkan aliran listrik terputus bagi sejumlah warga dan fasilitas di sekitarnya. Tidak hanya itu, jaringan WIFI yang menjadi kebutuhan penting di era digital ini juga mengalami gangguan dan tidak dapat diakses akibat kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh pohon tumbang. Kondisi ini tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi masyarakat yang bergantung pada listrik dan koneksi internet untuk berbagai aktivitas sehari-hari.
Lebih lanjut, Bapak Sadono Irawan juga menyampaikan informasi mengenai kerusakan yang dialami oleh kendaraan. Satu unit sepeda motor jenis Vario dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa ranting atau bagian lain dari pohon yang tumbang. Meskipun kerusakannya tidak parah, kejadian ini tetap menambah daftar kerugian materiil akibat bencana alam ini. Secara keseluruhan, BPBD Kabupaten Malang memperkirakan bahwa kerugian akibat kejadian pohon tumbang ini mencapai angka sekitar Rp5 juta. Angka ini mencakup biaya perbaikan infrastruktur listrik dan jaringan internet, serta potensi kerugian lain yang mungkin timbul akibat gangguan aktivitas masyarakat.
Menyikapi laporan mengenai kejadian darurat ini, BPBD Kabupaten Malang bergerak cepat dan responsif. Laporan mengenai pohon tumbang diterima oleh pihak BPBD pada pukul 18.17 WIB. Tidak menunggu waktu lama, tim dari BPBD Kabupaten Malang segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan memulai upaya penanganan. Dalam operasi penanganan bencana ini, BPBD Kabupaten Malang tidak bekerja sendiri. Mereka berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan penanganan yang efektif dan komprehensif.
Beberapa pihak yang terlibat aktif dalam penanganan bencana ini antara lain adalah Bina Marga Kabupaten Malang, yang memiliki peran penting dalam penanganan infrastruktur jalan; Muspika Tumpang, yang merupakan forum komunikasi pimpinan di tingkat kecamatan; Pemerintah Desa Tumpang, yang memiliki pemahaman mendalam mengenai kondisi wilayah dan masyarakat setempat; Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, yang siap memberikan bantuan medis dan kemanusiaan; Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Tumpang, yang bertanggung jawab atas pemulihan jaringan listrik; Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang, yang memiliki keahlian khusus dalam penanganan bencana; serta unsur masyarakat setempat yang turut membantu dalam proses evakuasi dan pembersihan.
Sinergi dan kolaborasi yangSolid antara berbagai pihak ini membuahkan hasil yang positif. Berkat kerja keras dan koordinasi yang baik, penanganan di lokasi kejadian dapat diselesaikan dengan relatif cepat, yaitu pada pukul 21.58 WIB. Setelah proses pembersihan dan evakuasi selesai dilakukan, arus lalu lintas di Jalan Raya Bokor kembali normal, memungkinkan masyarakat untuk beraktivitas kembali tanpa adanya hambatan. Kecepatan dan efisiensi dalam penanganan ini menunjukkan kesiapsiagaan dan responsibilitas dari BPBD Kabupaten Malang dan pihak-pihak terkait dalam menghadapi situasi darurat.
Secara khusus, Bapak Sadono Irawan memberikan apresiasi kepada pihak PLN Wilayah Tumpang yang bergerak cepat dalam melakukan perbaikan aliran listrik serta kabel-kabel yang putus akibat tertimpa pohon. Selain itu, PLN juga melakukan penggantian tiang listrik yang mengalami kerusakan akibat kejadian tersebut. Upaya cepat dari PLN ini sangat penting untuk memulihkan kembali pasokan listrik bagi masyarakat dan memastikan aktivitas sehari-hari dapat kembali berjalan normal. Ketersediaan alat-alat yang memadai juga menjadi faktor penting dalam kelancaran penanganan bencana ini. BPBD Kabupaten Malang memastikan bahwa alat-alat seperti chainsaw (gergaji mesin) untuk memotong pohon tumbang dan truck crane (truk derek) untuk memindahkan batang pohon yang besar tersedia dalam jumlah yang mencukupi di lokasi kejadian.
Melihat potensi cuaca ekstrem dan angin kencang yang masih mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh cuaca buruk. Jika masyarakat menjumpai atau mengalami kejadian serupa seperti pohon tumbang, tanah longsor, banjir, atau bencana lainnya, BPBD Kabupaten Malang mengimbau untuk segera menghubungi Pos Komando Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Malang. Langkah ini penting agar pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko dan dampak buruk bagi masyarakat. Nomor kontak dan informasi mengenai Pos Komando Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Malang disosialisasikan secara luas kepada masyarakat agar mudah diakses dalam situasi darurat.
Kejadian pohon tumbang di Tumpang ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak mengenai pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan betapa krusialnya koordinasi dan kerja sama antar berbagai instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam penanganan bencana. Diharapkan, dengan adanya kesadaran dan upaya bersama, dampak buruk dari bencana alam di masa depan dapat diminimalkan dan masyarakat dapat lebih terlindungi. BPBD Kabupaten Malang terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan responsibilitas dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana demi keselamatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Kabupaten Malang.