Malang, malangterkini.id - Sebuah ironi dan keprihatinan mendalam sempat mencoreng persiapan para atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjelang perhelatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Kabar yang sungguh memilukan mengenai kondisi finansial yang serba kekurangan, memaksa para pejuang olahraga ini untuk mengonsumsi ayam tiren (ayam mati kemarin) atau bahkan bangkai ayam sebagai sumber protein utama mereka, sontak menggemparkan publik dan menuai beragam reaksi. Namun, di tengah keterbatasan dan kesulitan yang mendera, secercah harapan dan uluran tangan dari berbagai pihak mulai berdatangan, memberikan asa baru bagi para atlet yang tengah berjuang demi mengharumkan nama daerah.
Kabar mengenai kondisi memprihatinkan para atlet binaraga Kabupaten Malang ini mencuat dan menjadi viral setelah beredarnya sebuah video singkat berdurasi 16 detik di berbagai platform media sosial. Dalam video yang menyayat hati tersebut, terlihat jelas dua orang atlet binaraga Kabupaten Malang tengah melakukan proses pembersihan terhadap potongan-potongan ayam yang disebut-sebut sebagai ayam tiren atau bangkai ayam. Ayam-ayam tersebut rencananya akan dimasak dan dikonsumsi oleh para atlet sebagai bagian dari asupan nutrisi mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Porprov Jatim IX 2025 yang semakin dekat.
Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Bapak Indra Khusnul, membenarkan adanya uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak setelah kabar memilukan ini menyebar luas di masyarakat. Beliau mengungkapkan rasa syukur atas respons positif dan kepedulian yang ditunjukkan oleh berbagai elemen masyarakat. Dalam dua hari terakhir pasca viralnya berita tersebut, PBFI Kabupaten Malang telah menerima bantuan awal berupa pasokan ayam segar dan telur yang sangat dibutuhkan oleh para atlet.
"Alhamdulillah, dalam dua hari ini kita mendapatkan bantuan dari berbagai rekan-rekan. Bentuk bantuannya berupa ayam segar dan telur. Meskipun jumlahnya belum banyak, namun yang terpenting adalah kualitasnya yang masih segar," ujar Bapak Indra saat dihubungi pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Beliau merinci bahwa bantuan awal yang telah diterima pihaknya berupa kurang lebih sekitar 15 ekor ayam segar dan 2 krat telur. Bantuan ini, meskipun belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan seluruh atlet, menjadi angin segar dan motivasi tersendiri bagi mereka di tengah keterbatasan yang dialami.
Lebih lanjut, Bapak Indra menjelaskan bagaimana ayam bantuan tersebut diolah sebelum dikonsumsi oleh para atlet. Mengingat pentingnya menjaga kualitas nutrisi dan menghindari potensi risiko kesehatan, ayam-ayam segar tersebut diolah dengan cara direbus, diblender menjadi smoothie protein, atau dipanggang di wajan teflon tanpa menggunakan banyak minyak. Beliau juga menambahkan bahwa para atlet hanya mengambil bagian dada ayam, yang dikenal memiliki kandungan protein hewani yang tinggi dan sangat penting untuk pembentukan dan pemulihan otot.
"Kami juga tetap berupaya membeli sendiri ayam segar untuk mencukupi kebutuhan yang belum terpenuhi dari bantuan yang ada. Jika masih ada kekurangan, baru kami akan menggunakan stok ayam bantuan," ungkap Bapak Indra dengan nada penuh harap. Beliau menyadari betul bahwa jumlah bantuan yang diterima saat ini masih jauh dari ideal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seluruh atlet secara optimal.
Bapak Indra memaparkan bahwa kebutuhan ideal protein hewani bagi setiap atlet binaraga adalah sekitar 1 kilogram dada ayam per hari. Dengan jumlah atlet binaraga Kabupaten Malang yang mencapai 12 orang, tentu saja kebutuhan akan protein hewani setiap harinya sangat besar. Bantuan ayam segar dan telur yang telah diterima saat ini memang sangat berarti, namun jumlahnya masih belum mencukupi kebutuhan ideal tersebut. Meskipun demikian, Bapak Indra tetap menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan, karena hal ini setidaknya dapat meringankan beban para atlet di tengah keterbatasan yang mereka hadapi.
"Kami belum membeli ayam tiren lagi, karena saat ini kami masih memiliki stok ayam segar dari bantuan yang telah diberikan. Namun, kami juga belum bisa memastikan berapa lama stok ayam segar ini akan bertahan untuk memenuhi kebutuhan seluruh atlet," beber Bapak Indra dengan nada prihatin. Ketidakpastian mengenai ketersediaan sumber protein yang berkualitas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet dalam menjaga kondisi fisik dan performa mereka menjelang kompetisi penting.
Lebih jauh, Bapak Indra mengungkapkan bahwa kebutuhan para atlet binaraga tidak hanya terbatas pada protein hewani saja. Untuk dapat mencapai performa puncak dalam kompetisi, para atlet juga membutuhkan asupan makanan penunjang lainnya yang bergizi seimbang. Makanan-makanan seperti beras merah sebagai sumber karbohidrat kompleks, buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral, serta suplemen dan vitamin tambahan juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan dan perkembangan otot para atlet.
"Per atlet idealnya membutuhkan sekitar 1 kilogram daging dada ayam per hari. Selain itu, mereka juga membutuhkan beras merah, buah-buahan, suplemen, dan vitamin. Jika ditotal, kebutuhan nutrisi per atlet bisa mencapai sekitar 6 hingga 7 juta rupiah per bulan," ungkap Bapak Indra, menggambarkan betapa besarnya kebutuhan finansial yang diperlukan untuk mendukung persiapan seorang atlet binaraga secara optimal. Angka ini tentu saja menjadi gambaran betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh para atlet dan pengurus PBFI Kabupaten Malang di tengah keterbatasan anggaran yang ada.
Kisah memilukan mengenai para atlet binaraga Kabupaten Malang yang terpaksa mengonsumsi ayam tiren ini berawal dari informasi mengenai kurangnya alokasi anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk mendukung kebutuhan nutrisi para atlet menjelang perhelatan Porprov Jatim IX 2025. Kondisi ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat potensi dan semangat juang para atlet yang berupaya keras untuk mengharumkan nama daerah di kancah olahraga provinsi.
Respon cepat dan kepedulian dari berbagai pihak pasca viralnya berita ini memberikan harapan baru bagi para atlet binaraga Kabupaten Malang. Bantuan berupa ayam segar dan telur menjadi bukti nyata bahwa masih banyak pihak yang peduli dan bersedia ulurkan tangan untuk membantu sesama, terutama bagi mereka yang tengah berjuang demi prestasi olahraga. Meskipun jumlah bantuan yang diterima saat ini belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan ideal, namun semangat dan kepedulian yang ditunjukkan oleh masyarakat dan berbagai pihak tentu menjadi motivasi yang sangat berharga bagi para atlet untuk terus berjuang dan mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi Porprov Jatim IX 2025. Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya dukungan dan perhatian terhadap para atlet daerah yang seringkali menghadapi keterbatasan dalam mewujudkan impian dan mengharumkan nama bangsa.