Kota Batu, malangterkini.id - Sebuah insiden kebakaran yang mengkhawatirkan terjadi di salah satu destinasi wisata populer di Jawa Timur, Museum Angkut yang merupakan bagian integral dari Jatim Park Group di Kota Batu. Pada hari Kamis siang, tanggal 8 Mei 2025, si jago merah melalap sebagian area yang dikenal dengan nama zona London di dalam kompleks museum tersebut. Peristiwa yang mengejutkan ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, tepatnya di area yang merepresentasikan suasana kota London dengan berbagai ikoniknya.
Kabar mengenai kebakaran ini dengan cepat menyebar, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengelola, karyawan, serta calon pengunjung Museum Angkut. Beruntungnya, pada saat kejadian, Museum Angkut belum secara resmi dibuka untuk umum. Sesuai dengan jadwal operasional yang berlaku, museum ini baru membuka pintunya bagi para wisatawan mulai pukul 12.00 WIB. Hal ini menjadi sebuah keberuntungan tersendiri karena potensi risiko terhadap pengunjung dapat diminimalisir.
Menanggapi insiden ini, Marketing Manager and Public Relation Jatim Park Group, Titik S Ariyanto, memberikan konfirmasi terkait kejadian tersebut. Beliau menyatakan bahwa saat kebakaran terjadi, tim pemadam kebakaran dari Kota Batu telah bergerak cepat untuk melakukan upaya pemadaman. Meskipun demikian, pada saat konfirmasi diberikan, informasi mengenai kerugian materiil yang ditimbulkan serta penyebab pasti dari kebakaran masih belum dapat dipastikan. Namun, dugaan kuat mengarah pada adanya korsleting listrik sebagai pemicu utama dari kobaran api tersebut.
Lebih lanjut, laporan resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu memberikan gambaran yang lebih detail mengenai respons cepat dan terkoordinasi dalam menangani situasi darurat ini. Setelah menerima informasi mengenai adanya kebakaran di Museum Angkut, petugas pemadam kebakaran beserta armada pendukung segera bergegas menuju Tempat Kejadian Kebakaran (TKK). Catatan waktu menunjukkan bahwa personel pemadam kebakaran tiba di lokasi hanya dalam waktu lima menit setelah laporan diterima, yaitu pada pukul 11.35 WIB.
Setibanya di lokasi, tim pemadam kebakaran langsung bergerak taktis untuk melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan. Prioritas utama tentu saja adalah pemadaman api untuk mencegahnya meluas ke area lain di dalam Museum Angkut. Setelah api berhasil dikendalikan dan dipadamkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pendinginan pada area yang terdampak kebakaran. Proses pendinginan ini sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi bara api tersembunyi yang berpotensi menyala kembali dan memicu kebakaran susulan. Selain kedua tindakan tersebut, tim pemadam kebakaran juga langsung melakukan investigasi awal di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu mengungkap penyebab pasti dari kebakaran.
Operasi pemadaman dan pendinginan yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu berlangsung secara efektif dan efisien. Pada pukul 12.50 WIB, atau sekitar satu jam lebih sedikit setelah kejadian, operasi pemadaman dinyatakan selesai dan seluruh personel pemadam kebakaran dapat kembali ke markas mereka. Keberhasilan dalam memadamkan api dalam waktu yang relatif singkat menunjukkan kesiapan dan profesionalisme dari tim pemadam kebakaran Kota Batu.
Dalam upaya penanggulangan kebakaran di area London Museum Angkut ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu tidak hanya mengerahkan sejumlah personel yang terlatih, tetapi juga membagi tim menjadi beberapa regu untuk memastikan penanganan yang komprehensif. Regu-regu yang terlibat dalam operasi ini meliputi Regu Jaya, Regu Brama, dan Regu Yudha. Pembagian tugas ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan efisiensi dalam setiap tahapan pemadaman.
Selain dari unsur pemadam kebakaran, penanganan insiden ini juga melibatkan sinergi dengan berbagai instansi terkait lainnya. Polres Kota Batu turut hadir di lokasi untuk mengamankan area sekitar kejadian dan membantu dalam proses investigasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu juga terlibat dalam memberikan dukungan logistik dan penanganan dampak pasca-kebakaran. Tidak ketinggalan, karyawan Museum Angkut juga turut aktif dalam memberikan informasi dan membantu kelancaran proses pemadaman.
Untuk mendukung operasi pemadaman secara maksimal, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu mengerahkan sejumlah armada yang memadai. Dua unit mobil pemadam kebakaran dengan kode Gajah 3 dan Gajah 2 diterjunkan langsung ke lokasi untuk menyemprotkan air ke titik-titik api. Selain itu, dua unit suplai juga dikerahkan untuk memastikan ketersediaan air yang cukup selama proses pemadaman berlangsung. Armada yang lengkap ini menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan memadamkan api dengan cepat.
Mengenai teknis pelaksanaan pemadaman, tim pemadam kebakaran menggunakan unit suplai sebagai sumber utama air untuk memadamkan kobaran api. Setelah api berhasil dipadamkan, fokus kemudian beralih pada pendinginan area yang terdampak. Proses pendinginan ini dilakukan secara menyeluruh untuk menghilangkan potensi bara api yang masih tersembunyi di antara material yang terbakar. Setelah area dinyatakan aman, barulah personel pemadam kebakaran melakukan investigasi lebih lanjut di lokasi kejadian untuk mencari petunjuk mengenai penyebab pasti kebakaran.
Berdasarkan keterangan yang tercantum dalam laporan resmi, dugaan kuat penyebab kebakaran di area London Museum Angkut adalah adanya korsleting listrik. Diduga, korsleting ini kemudian menjalar dengan cepat ke wahana spot foto yang berada di area tersebut, sehingga memicu timbulnya api dan menyebabkan kebakaran. Meskipun insiden kebakaran ini cukup mengkhawatirkan dan berpotensi menimbulkan kerugian materiil, kabar baiknya adalah tidak ada laporan mengenai adanya korban luka dalam kejadian ini. Kesigapan berbagai pihak dalam menangani kebakaran ini patut diapresiasi sehingga dampak negatif yang lebih besar dapat dihindari. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh masalah kelistrikan, di tempat-tempat umum dan area wisata yang ramai dikunjungi. Langkah-langkah pencegahan dan sistem keamanan yang memadai menjadi hal yang krusial untuk melindungi aset dan keselamatan pengunjung. Pihak pengelola Museum Angkut diharapkan dapat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kelistrikan dan keamanan di seluruh area museum untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.