GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Kondisi Memprihatinkan Atlet Binaraga Malang: Terpaksa Konsumsi Ayam Tiren Demi Penuhi Kebutuhan Protein Jelang Porprov Jatim

Malang, malangterkini.id - Sebuah video yang beredar luas di media sosial baru-baru ini mengungkapkan realita pahit yang dialami oleh sejumlah atlet binaraga di Malang. Demi memenuhi kebutuhan protein yang krusial untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim), mereka terpaksa mengonsumsi ayam mati kemarin atau yang lebih dikenal dengan istilah "ayam tiren". Tindakan nekat ini dilakukan lantaran dana anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk persiapan Porprov hingga saat ini belum dicairkan.

Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Malang, Indra Khusnul, dengan berat hati membenarkan adanya fenomena yang sangat memprihatinkan ini. Beliau mengungkapkan bahwa para atlet binaraga di Malang tersebut membeli ayam tiren langsung dari peternak sebanyak tiga karung dengan harga yang sangat murah, yakni sekitar seratus ribu rupiah.

Namun, kondisi ayam tiren tersebut jauh dari kata layak konsumsi secara keseluruhan. Setelah diperiksa, tidak sedikit dari ayam-ayam yang sudah mati sehari sebelumnya itu telah mengalami pembusukan. Dari total tiga karung ayam yang dibeli, hanya sekitar satu karung saja, atau setara dengan kurang lebih lima kilogram daging ayam, yang dinilai masih memungkinkan untuk dikonsumsi setelah melalui proses pemilahan yang ketat.

"Kami mendapatkan ayamnya langsung dari peternak. Ayam-ayam ini adalah ayam yang sudah mati dan rencananya akan dibuang atau dikubur. Sayangnya, sebagian besar ayam sudah dalam kondisi terlalu busuk, sehingga tidak dapat dikonsumsi. Dari tiga karung, hanya sekitar satu karung saja yang masih layak untuk kami olah," jelas Indra dengan nada prihatin.

Kisah pilu mengenai nasib sejumlah atlet binaraga di Malang ini terungkap melalui rekaman video amatir yang kemudian menjadi viral di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, terlihat beberapa orang atlet tengah membersihkan beberapa ekor ayam di sebuah kamar mandi, sebelum kemudian memasukkannya ke dalam sebuah kaleng besar. Kondisi ini jelas menggambarkan betapa terbatasnya fasilitas dan sumber daya yang mereka miliki.

Para atlet binaraga ini memiliki kebutuhan protein yang sangat tinggi untuk mendukung pembentukan dan perkembangan otot-otot tubuh mereka. Protein tersebut idealnya mereka dapatkan dari sumber makanan berkualitas tinggi, terutama dari bagian daging ayam yang kaya protein namun rendah lemak, seperti bagian dada ayam. Dalam situasi yang serba sulit ini, mereka terpaksa mengakali keadaan dengan mengolah ayam tiren yang masih dianggap layak konsumsi untuk diambil bagian dadanya saja.

Langkah ekstrem ini diambil oleh para atlet karena mereka memiliki target dan tuntutan untuk meraih prestasi yang membanggakan dalam ajang Porprov Jatim mendatang. Demi tetap dapat menjalankan program persiapan kompetisi yang intensif, para atlet dan pengurus cabang olahraga (cabor) binaraga harus berpikir keras dan bertindak cepat untuk mencari solusi di tengah keterbatasan anggaran yang mereka hadapi.

Lebih lanjut, Indra Khusnul menjelaskan akar permasalahan yang memaksa para atlet mengambil jalan yang tidak lazim ini. Menurutnya, keterpaksaan ini timbul akibat dana pendanaan untuk persiapan Porprov 2025 yang telah diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang hingga saat ini belum kunjung dicairkan. Ketidakpastian pencairan dana ini telah menciptakan situasi yang sangat sulit bagi para atlet, terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka.

"Atlet binaraga itu memiliki tuntutan yang sangat spesifik terkait asupan nutrisi untuk perkembangan otot mereka. Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal, setiap atlet setidaknya membutuhkan anggaran sekitar tiga juta rupiah per bulan," ungkap Indra kepada awak media pada hari Senin, 5 Mei 2025. Beliau menambahkan bahwa kebutuhan ini mencakup berbagai sumber protein berkualitas tinggi, suplemen, serta makanan bergizi lainnya yang esensial untuk performa atlet.

Menurut data yang disampaikan oleh Indra, dari total 25 atlet yang dipersiapkan oleh Kabupaten Malang untuk menghadapi Porprov, terdapat 12 atlet yang secara langsung mengonsumsi ayam tiren yang telah diolah seadanya tersebut. Meskipun mereka menyadari sepenuhnya bahwa daging yang mereka konsumsi adalah ayam tiren, mereka merasa tidak memiliki alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan protein mereka di tengah keterbatasan finansial yang mendera.

"Kami memiliki total 25 atlet yang kami siapkan, namun hanya 12 atlet yang akan berpartisipasi dalam Porprov. Namun demikian, semua atlet yang ada di sini secara bergantian membantu membersihkan dan mengolah ayam tiren tersebut," pungkas Indra, menggambarkan solidaritas dan keprihatinan yang dirasakan oleh seluruh tim binaraga Malang.

Kisah ini menjadi sorotan tajam dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat luas. Banyak pihak yang menyayangkan kondisi memprihatinkan yang dialami oleh para atlet yang seharusnya menjadi aset daerah. Mereka mempertanyakan lambannya proses pencairan anggaran dan mendesak pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Diharapkan, perhatian yang muncul dari viralnya video ini dapat menjadi momentum untuk perbaikan sistem pembinaan dan dukungan terhadap atlet-atlet daerah, sehingga mereka dapat fokus pada peningkatan prestasi tanpa harus berjuang dengan keterbatasan ekonomi yang ekstrem.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network