GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Bocah 10 Tahun Diduga Hanyut di Sungai Brantas Malang, Tim Gabungan Lakukan Pencarian Intensif

Malangmalangterkini.id - Warga Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, digegerkan dengan dugaan hanyutnya seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Nia di Sungai Brantas. Insiden tragis ini terjadi pada Senin, 16 Juni 2025, saat Nia bersama dua temannya sedang bermain di sekitar aliran sungai. Tim gabungan dari berbagai unsur kini tengah berupaya keras melakukan pencarian terhadap siswi kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut.

Peristiwa nahas ini bermula sekitar pukul 09.30 WIB ketika Nia, bersama Novi dan Ardi, terlihat bermain di area sekitar Sungai Brantas, tepatnya di dekat rumah mereka di Jalan Pasreh Baru. Suasana pagi yang cerah tampaknya menarik ketiga bocah itu untuk menghabiskan waktu di tepi sungai. Namun, apa yang dimulai sebagai aktivitas bermain anak-anak berubah menjadi momen mencekam yang mengancam nyawa.

Seorang saksi mata bernama Muliati, yang mengetahui keberadaan ketiga anak tersebut, sempat memberikan peringatan. Muliati, dengan nada khawatir, meminta Nia dan teman-temannya untuk tidak bermain terlalu dekat dengan sungai, mengingat potensi bahaya arus yang bisa saja menyeret mereka. Kekhawatiran Muliati bukannya tanpa alasan; Sungai Brantas, meskipun terlihat tenang di beberapa bagian, seringkali menyimpan arus bawah yang kuat dan tak terduga, terutama setelah hujan atau saat debit air meningkat.

Setelah memberikan peringatan, Muliati kemudian meninggalkan lokasi untuk kembali ke rumahnya dan melanjutkan kegiatan memasak. Sayangnya, peringatan tersebut tidak sepenuhnya dihiraukan. Begitu Muliati pergi, Nia, Novi, dan Ardi rupanya kembali turun ke sungai. Mereka memutuskan untuk mandi, mungkin karena panasnya cuaca atau sekadar keinginan untuk bermain air lebih dekat dengan aliran sungai. Keputusan inilah yang kemudian berujung pada malapetaka.

Tak lama setelah mereka menceburkan diri ke air, arus sungai tiba-tiba menjadi lebih kuat, menyeret Nia dan Novi. Keduanya berjuang melawan derasnya air. Dalam kepanikan yang luar biasa, Novi, dengan sisa tenaga dan mungkin sedikit keberuntungan, berhasil menepi dan menyelamatkan diri dari tarikan arus. Ia berhasil mencapai daratan dengan selamat, meskipun dalam kondisi syok dan ketakutan yang mendalam.

Namun, nasib baik tidak berpihak pada Nia. Hingga berita ini ditulis, Nia belum juga ditemukan. Arus Sungai Brantas yang deras telah menelannya, meninggalkan keluarga dan seluruh warga dalam kecemasan yang mendalam. Kejadian ini segera dilaporkan kepada pihak berwenang, memicu respons cepat dari aparat kepolisian dan tim SAR.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengonfirmasi bahwa upaya pencarian terhadap korban yang diduga hanyut di aliran Sungai Brantas tengah dilakukan secara intensif. "Setelah mendapat laporan, kami datang ke lokasi dan melakukan pencarian bersama Tim SAR," ujar Yudi kepada wartawan pada Senin siang. Penanganan kasus ini menjadi prioritas utama bagi Polresta Malang Kota, mengingat nyawa seorang anak menjadi taruhannya.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polresta Malang Kota, Polsek Kedungkandang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, relawan SAR, serta masyarakat sekitar, telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka menyisir sepanjang aliran Sungai Brantas, baik di permukaan maupun di bawah air, dengan harapan bisa menemukan keberadaan Nia. Proses pencarian menghadapi tantangan tersendiri, mengingat luasnya area sungai dan potensi arus bawah yang sulit diprediksi. Peralatan khusus seperti perahu karet, pelampung, dan alat selam mungkin saja digunakan jika diperlukan dalam upaya pencarian yang lebih mendalam.

Ipda Yudi Risdiyanto juga tidak lupa untuk menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua. Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan agar masyarakat senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat mereka bermain di sekitar area sungai atau perairan terbuka lainnya. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengawasi anak-anak agar tidak bermain di sekitar sungai demi mencegah kejadian serupa terjadi kembali," tegas Yudi. Imbauan ini menjadi krusial mengingat seringnya terjadi insiden anak tenggelam atau hanyut di sungai, terutama saat musim hujan atau ketika debit air meningkat. Edukasi mengenai bahaya bermain di sungai harus terus digencarkan agar kesadaran masyarakat meningkat dan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang.

Keluarga Nia kini hanya bisa berharap dan berdoa agar putri mereka segera ditemukan dalam keadaan selamat. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah turut berduka dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban. Proses pencarian akan terus dilakukan hingga Nia ditemukan, dengan harapan bisa memberikan kepastian bagi keluarga yang sedang dilanda kecemasan. Kasus ini kembali menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan orang tua dan kewaspadaan terhadap bahaya yang mungkin mengintai di lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network