Malang, malangterkini.id - Pasar Gadang, salah satu pasar tradisional vital di Kota Malang, akhirnya memulai babak baru dalam sejarahnya. Setelah lebih dari satu dekade menjadi sorotan karena stagnasi dan penolakan pedagang untuk direlokasi, proyek revitalisasi besar-besaran telah resmi diluncurkan. Momentum bersejarah ini ditandai dengan peresmian simbolis oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, pada Rabu, 9 Juli 2025. Dengan langkah konkret merobohkan pagar dan atap kantor UPT Pasar, Wali Kota menegaskan keseriusan Pemerintah Kota Malang dalam menata ulang pasar yang telah lama dikenal dengan kondisi kumuh dan kemacetan kronis.
Tantangan Berlarut-larut dan Komitmen Baru
Kondisi Pasar Gadang yang memprihatinkan telah menjadi isu pelik selama bertahun-tahun. Meskipun upaya pemeliharaan rutin, seperti perbaikan jalan, telah dilakukan setiap tahunnya, solusi jangka panjang untuk permasalahan mendasar belum juga terwujud. Kemacetan parah yang hampir setiap hari melanda area sekitar pasar, ditambah dengan lingkungan yang kurang terawat, telah lama menjadi keluhan utama bagi warga maupun para pedagang. Penolakan dari sebagian pedagang untuk direlokasi menjadi hambatan utama yang menyebabkan proyek revitalisasi ini mandek selama belasan tahun.
Menyikapi hal ini, Wali Kota Wahyu Hidayat dalam sambutannya menekankan bahwa tindakan perobohan kantor UPT Pasar bukan sekadar simbol, melainkan sebuah pernyataan tegas atas keseriusan Pemkot Malang. "Selalu tiap tahun ada pemeliharaan, membenahi jalan, sudah lama tidak ada langkah penyelesaian. Hari ini saya mengawali untuk membongkar kantor UPT Pasar, ini juga sebagai keseriusan Pemkot Malang. Ini bukti menata Pasar Gadang lebih baik lagi," ujar Wali Kota, menegaskan bahwa era penundaan telah berakhir dan fokus kini beralih pada perwujudan pasar yang lebih baik.
Tahap Awal Relokasi dan Harapan Pedagang
Sebagai langkah awal revitalisasi, sebanyak 686 pedagang buah dan ikan menjadi kelompok pertama yang direlokasi. Mereka dipindahkan ke sisi selatan pasar, sebuah langkah yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan memberi ruang bagi penataan ulang area utama pasar. Yang menarik, proses pembangunan di area relokasi ini akan dilakukan secara swadaya oleh para pedagang. Dengan semangat gotong royong, mereka menargetkan pembangunan fasilitas baru ini dapat rampung dalam waktu enam bulan.
Antusiasme dan dukungan dari para pedagang terlihat jelas dalam proses ini. Mereka mengungkapkan bahwa mereka telah lama menantikan perubahan ini, merasakan langsung dampak negatif dari kondisi pasar yang semrawut. Abdul Qodir, salah seorang perwakilan pedagang, menyampaikan kelegaan atas dimulainya proyek ini. "Sebetulnya ini sudah lama kemauan dari pemerintah, sudah lama, tapi sekarang warga pun saya pemilik bedak (kios). Warga Bumiayu juga butuh jalan ini lancar," ungkap Abdul Qodir, menunjukkan bahwa kesadaran akan urgensi revitalisasi ini telah tumbuh di kalangan pedagang. Mereka tidak hanya melihat manfaat pribadi, tetapi juga dampak positif bagi kelancaran lalu lintas di sekitar area Bumiayu yang selama ini terganggu oleh aktivitas pasar.
Target dan Manfaat Jangka Panjang
Proyek revitalisasi Pasar Gadang ini memiliki target yang ambisius, yaitu rampung dalam waktu tiga tahun. Selama periode ini, diharapkan akan terjadi transformasi menyeluruh yang mencakup penataan ulang kios-kios pedagang agar lebih teratur, peningkatan standar kebersihan di seluruh area pasar, serta pembangunan fasilitas parkir yang memadai dan rapi. Penataan yang sistematis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi pembeli dan pedagang, tetapi juga mengatasi masalah kemacetan yang telah menjadi momok.
Dengan rampungnya revitalisasi, Pasar Gadang diharapkan tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan yang lebih modern dan tertata, tetapi juga menjadi ikon baru bagi Kota Malang. Lingkungan pasar yang bersih, tertata, dan bebas macet akan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan dan efisien. Lebih dari itu, proyek ini adalah cerminan dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, mendukung perekonomian lokal, dan menciptakan infrastruktur kota yang lebih baik dan berkelanjutan. Ini adalah langkah maju yang signifikan, mengubah Pasar Gadang dari simbol kemacetan dan ketidakberesan menjadi contoh sukses pembangunan dan penataan kota.