GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Transformasi Malang Raya: Mengubah Sampah Menjadi Energi Listrik Melalui Kolaborasi Aglomerasi

Malangmalangterkini.id - Malang Raya tengah bersiap untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah modern di Indonesia melalui inisiatif ambisius yang dikenal sebagai program Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) atau waste to energy. Program ini dirancang untuk mengatasi permasalahan sampah yang kian kompleks, tidak hanya melalui pengelolaan, tetapi juga dengan mengubahnya menjadi sumber energi yang bermanfaat. Namun, untuk mewujudkan visi ini, dibutuhkan volume sampah yang sangat besar, yaitu minimal 1.000 ton per hari, yang hanya bisa dicapai melalui kolaborasi erat antara tiga daerah di Malang Raya: Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Bapak Ahmad Dzulfikar Nurrahman, yang akrab disapa Avi, menyampaikan bahwa Malang Raya telah ditunjuk sebagai proyek percontohan nasional untuk program waste to energy. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi model bagi kota/kabupaten lain di Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan sampah secara sistematis.

"Untuk menjalankan program ini, syarat utamanya adalah ketersediaan minimal 1.000 ton sampah per hari," kata Avi setelah mendampingi Menteri Lingkungan Hidup meninjau TPA Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin, 18 Agustus 2025. Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Malang sendiri sebenarnya menghasilkan sampah sebanyak 1.200 ton per hari, yang secara kuantitas sudah lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal program ini.

Namun, tantangan terbesar terletak pada luasnya wilayah Kabupaten Malang. Mengelola seluruh sampah dari satu titik saja menjadi tidak praktis dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan sinergi antar-daerah. Avi menekankan pentingnya kolaborasi dengan Kota Malang dan Kota Batu untuk mendukung keberlanjutan program PSEL.

"Maka dari itu, perlu adanya kolaborasi se-Malang Raya. Misalnya, Kota Malang bisa mengelola 500 ton sampah, dan sisanya akan disuplai dari Kabupaten Malang," jelasnya, menggarisbawahi perlunya pembagian beban dan tanggung jawab yang merata agar program ini dapat berjalan optimal.

Avi kemudian memberikan gambaran singkat mengenai cara kerja teknologi PSEL yang akan diterapkan. Proses ini menggunakan insinerasi, yaitu metode pembakaran sampah pada suhu tinggi. Panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut kemudian akan dikonversikan menjadi energi listrik. Namun, tidak semua jenis sampah dapat diolah dengan metode ini.

Ia menjelaskan, sampah yang cocok untuk dibakar adalah sampah anorganik yang memiliki nilai kalori tinggi, seperti sampah plastik. Oleh karena itu, langkah awal yang krusial sebelum sampah diolah adalah pemilahan. "Ini harus dilakukan pemilahan. Sampah organik tidak bisa masuk karena yang dibutuhkan adalah sampah kering," tambahnya. Avi menekankan bahwa pemilahan sampah di tingkat hulu sangatlah penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi proses PSEL.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Bapak Hanif Faisol Nurofiq, turut menyampaikan keyakinannya bahwa wilayah Malang Raya sangat potensial untuk pembangunan fasilitas waste to energy. Keyakinan ini didasari oleh pertemuan yang telah diadakan dengan tiga kepala daerah se-Malang Raya.

"Hal utama yang kami bahas pada pertemuan hari ini adalah tentang pengelolaan sampah. Nantinya, paling tidak Indonesia memiliki aglomerasi pengolahan sampah yang mampu menyelesaikan persoalan sampah secara sistematis," imbuh Hanif. Pernyataan ini menunjukkan bahwa program di Malang Raya tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah lokal, tetapi juga sebagai model nasional dalam pengelolaan sampah berbasis aglomerasi, di mana beberapa daerah bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Secara keseluruhan, inisiatif PSEL di Malang Raya menandai sebuah era baru dalam penanganan sampah. Dengan kolaborasi, komitmen, dan penerapan teknologi yang tepat, Malang Raya berpotensi tidak hanya mengatasi persoalan lingkungannya, tetapi juga menghasilkan energi bersih dari sumber daya yang selama ini dianggap sebagai limbah.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network