Kota Batu, malangterkini.id - Sebuah insiden kekerasan dilaporkan terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, melibatkan seorang mahasiswa yang diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang. Korban, yang diketahui bernama Muhammad Agung Pramono (24), mengalami luka-luka setelah diserang tak lama setelah menyelesaikan latihan rutin pencak silat.
Peristiwa tragis ini dilaporkan terjadi pada Minggu dini hari, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Lokasi kejadian berada di area publik yang cukup strategis, tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, di depan Hotel Samara. Waktu kejadian yang melewati tengah malam menambah ironi dari aksi kekerasan di tempat yang seharusnya aman.
Kronologi Singkat: Berawal dari Cekcok di Jalan
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, awal mula kejadian bermula ketika Agung, yang merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi, bersama temannya, Denny Kurniawan (23), sedang berboncengan dengan sepeda motor dalam perjalanan kembali dari tempat latihan pencak silat mereka.
Saat melintas di sekitar kawasan wisata terkenal Batu Night Spectacular (BNS), keduanya terlibat perselisihan yang intens dengan pengendara sepeda motor lain. Pengendara lawan tersebut diketahui berboncengan dengan seorang perempuan. Cekcok di antara kedua pihak sempat memanas.
Meski demikian, ketegangan antara Agung dan dua pengendara motor tersebut sempat mereda. Kedua belah pihak tampaknya hendak meninggalkan lokasi, mengindikasikan bahwa masalah telah selesai. Namun, situasi tiba-tiba berubah drastis menjadi aksi kekerasan.
Tiba-tiba, tanpa diduga, dua orang laki-laki tak dikenal yang baru datang ke lokasi langsung melancarkan pemukulan terhadap Agung dan Denny. Kehadiran dua orang tak dikenal ini memicu datangnya pelaku lain.
Diperkirakan, jumlah total pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut mencapai sekitar delapan orang. Serangan mendadak dan masif ini membuat korban, yang baru saja berlatih bela diri, tidak sempat bereaksi dan memberikan perlawanan yang berarti. Kekerasan tersebut terjadi begitu cepat dan brutal di pinggir jalan raya.
Rekaman CCTV dan Hasil Visum Korban
Aksi pengeroyokan ini untungnya tidak luput dari pantauan teknologi. Insiden kekerasan yang melibatkan banyak orang ini terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di area parkir Hotel Samara. Rekaman ini menjadi barang bukti kunci yang sangat penting bagi pihak kepolisian dalam mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.
Pihak berwajib, dalam hal ini Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata, telah membenarkan terjadinya insiden pengeroyokan tersebut. Beliau mengonfirmasi bahwa kepolisian telah menerima laporan resmi dugaan pengeroyokan dari korban atau pihak yang bersangkutan.
“Laporan sudah kami terima, dan saat ini tim sedang melakukan penyelidikan. Kami fokus pada dua hal utama: meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi, dan mengumpulkan serta menganalisis rekaman CCTV di sekitar TKP untuk mengidentifikasi para terduga pelaku,” ujar AKBP Andi Yudha Pranata kepada media pada Senin, 6 Oktober 2025.
Berdasarkan laporan kasus yang dilampirkan, kepolisian juga telah menerima hasil visum terhadap korban, Muhammad Agung Pramono. Hasil visum menunjukkan bahwa Agung mengalami sejumlah luka serius akibat serangan tersebut. Korban menderita luka lebam yang cukup jelas di beberapa bagian wajah dan kepala, termasuk di pelipis kiri, area bawah mata, dan kepala bagian kiri. Luka-luka ini menguatkan dugaan adanya tindak pidana pengeroyokan yang terstruktur dan masif.
Kepolisian Resort Batu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi. Tim penyidik tengah bekerja keras untuk menuntaskan kasus ini secepatnya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas motif di balik pengeroyokan tersebut, serta memburu semua pelaku yang terlibat agar keadilan dapat ditegakkan bagi korban. Masyarakat juga diminta untuk lebih berhati-hati saat berkendara di malam hari dan menghindari potensi konflik di jalan raya.


.png)


