Malang, malangterkini.id - Suasana duka menyelimuti Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, setelah sebuah peristiwa tragis merenggut nyawa lima orang warga secara hampir bersamaan. Kejadian ini bermula dari aktivitas pesta minuman keras (miras) yang dilakukan pada akhir pekan, namun berujung pada hilangnya nyawa dalam rentang waktu yang sangat singkat.
Kepolisian Resor Malang melalui Polsek Pakis kini tengah bekerja keras untuk mengungkap tabir di balik kematian beruntun yang menggegerkan masyarakat setempat ini. Berikut adalah laporan mendalam mengenai kronologi, penyelidikan, dan dampak dari tragedi tersebut.
Identitas Korban dan Garis Waktu Kejadian
Tragedi ini berawal pada hari Minggu, 14 Desember 2025. Pada hari tersebut, sejumlah warga diketahui berkumpul untuk mengonsumsi minuman keras di wilayah Kecamatan Pakis. Efek mematikan dari minuman tersebut tidak langsung terlihat seketika, melainkan muncul secara bertahap dalam beberapa jam setelahnya.
Korban yang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa memilukan ini berjumlah lima orang. Berdasarkan data resmi kepolisian, para korban diidentifikasi dengan inisial B, A, S, R, dan SU. Proses kematian kelima pria ini terjadi secara beruntun dalam periode dua hari, yakni pada hari Senin (15/12) hingga Selasa (16/12).
Kepergian para korban dalam waktu yang berdekatan ini menimbulkan kecurigaan kuat mengenai kandungan zat yang terdapat di dalam minuman yang mereka konsumsi bersama-sama tersebut.
Dua Lokasi Pesta Miras yang Berbeda
Kapolsek Pakis, AKP Suyanto, memberikan penjelasan detail mengenai lokasi kejadian. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, diketahui bahwa para korban tidak berkumpul di satu titik yang sama. Mereka melakukan pesta miras di dua desa berbeda yang masih masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Pakis.
Desa Sukoanyar: Di lokasi ini, terdapat empat orang yang terlibat dalam aktivitas minum bersama. Dari empat partisipan tersebut, nasib nahas menimpa tiga orang yang akhirnya menghembuskan napas terakhir. Sementara itu, satu orang lainnya saat ini dilaporkan masih dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Desa Bunut Wetan: Di desa ini, aktivitas pesta miras tampaknya dilakukan dalam skala yang lebih besar. Laporan kepolisian menyebutkan bahwa ada sekitar 20 orang yang berkumpul untuk minum bersama. Dari sekian banyak peserta tersebut, dua orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Fakta bahwa korban jatuh di dua lokasi berbeda namun dalam waktu yang bersamaan memberikan indikasi adanya distribusi minuman keras dengan sumber yang sama di wilayah tersebut.
Jenis Minuman dan Investigasi Laboratorium
Meskipun para korban diketahui mengonsumsi minuman keras jenis anggur, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah kematian tersebut disebabkan oleh dosis yang berlebihan atau adanya kontaminasi zat berbahaya lainnya (miras oplosan).
"Kami sedang menyelidiki lebih lanjut mengenai penyebab pasti kematian para korban. Meskipun jenisnya diketahui sebagai anggur, ada kemungkinan lain yang perlu kami buktikan secara ilmiah," ungkap AKP Suyanto.
Untuk mendapatkan jawaban yang akurat, jajaran Polsek Pakis telah mengambil langkah-langkah forensik sebagai berikut:
Pengamanan Barang Bukti: Polisi telah menyita sisa-sisa minuman yang ditemukan di kedua lokasi kejadian.
Uji Laboratorium Forensik: Sampel minuman tersebut telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.
Uji Kandungan Zat: Uji laboratorium ini bertujuan untuk membedah secara mendetail kandungan kimia di dalam minuman tersebut, guna mencari tahu apakah terdapat kandungan metanol atau zat beracun lainnya yang sering ditemukan dalam kasus miras maut.
Sikap Keluarga Korban dan Prosedur Hukum
Salah satu aspek yang menarik perhatian dalam kasus ini adalah respon dari pihak keluarga korban. AKP Suyanto menyampaikan bahwa hingga saat ini, seluruh keluarga dari kelima korban telah menyatakan sikap untuk tidak menuntut secara hukum atas kejadian tersebut. Keluarga tampak telah menerima peristiwa ini sebagai musibah.
Namun, sikap keluarga tersebut tidak serta merta menghentikan langkah kepolisian. AKP Suyanto menegaskan bahwa penyelidikan tetap berjalan sebagai bagian dari tugas kepolisian dalam menjaga ketertiban umum dan mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
"Kami tetap melakukan penyelidikan secara mendalam. Prioritas kami adalah memastikan keamanan masyarakat dan mencari tahu dari mana minuman tersebut berasal agar kejadian serupa tidak terulang kembali," tegasnya.
Dampak Sosial dan Peringatan bagi Masyarakat
Tragedi di Pakis ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat mengenai bahaya konsumsi minuman keras yang tidak terjamin legalitas maupun kandungannya. Polisi menghimbau warga untuk menjauhi aktivitas pesta miras, terutama miras yang tidak jelas sumber distribusinya.
Kasus ini kini menjadi perhatian serius di wilayah Kabupaten Malang, mengingat jumlah korban yang tidak sedikit dan pola penyebaran korban yang terjadi di beberapa lokasi sekaligus.


.png)


