Malang, malangterkini.id - Seorang remaja berusia 17 tahun asal Ngenep, Karangploso, Kabupaten Malang, harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma setelah menjadi korban pengeroyokan. Peristiwa tragis ini bermula dari sebuah unggahan status di WhatsApp.
Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib, mengungkapkan bahwa pengeroyokan terjadi pada Jumat malam (6/9/2024). Korban mengalami luka yang cukup parah sehingga harus menjalani perawatan intensif di RS Tentara dr Soepraoen, Kota Malang.
"Korban mengalami kerusakan pada beberapa organ dalam akibat penganiayaan," jelas Sochib.
Motif Pengeroyokan
Penyebab utama pengeroyokan ini ternyata cukup sepele. Korban mengunggah status di WhatsApp yang menampilkan atribut perguruan silat. Hal ini memancing reaksi dari salah satu pelaku yang juga merupakan anggota perguruan silat.
Pelaku merasa keberatan dengan tindakan korban dan meminta klarifikasi. Korban pun menegaskan bahwa dirinya memang anggota perguruan silat tersebut. Namun, setelah dicek kembali, ternyata klaim korban tidak benar.
Merasa tertipu, pelaku kemudian mengajak korban untuk bertemu di lokasi latihan perguruan silat. Namun, saat bertemu, alih-alih mendapatkan penjelasan, korban justru dikeroyok oleh sekelompok orang hingga tak sadarkan diri.
Pelaku Diamankan
Polisi bergerak cepat setelah mendapatkan laporan mengenai kejadian ini. Delapan orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan berhasil diamankan. Mencengangkannya, lima dari delapan pelaku masih berusia di bawah umur.
"Kami telah mengamankan para pelaku, termasuk anak-anak di bawah umur. Kasus ini akan ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," tegas Sochib.
Pelajaran Berharga
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama para remaja, untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Unggahan yang kita buat dapat memicu berbagai reaksi, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan matang-matang sebelum mengunggah sesuatu.
Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa berbahayanya kekerasan fisik. Konflik seharusnya diselesaikan dengan cara yang baik dan damai, bukan dengan kekerasan.
Kondisi Korban
Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pihak keluarga berharap korban dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kita semua tentu berharap agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua.