GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Tragedi di Jalan MT Haryono Malang: Truk Mundur Tak Terkendali, Balita Meninggal Dunia

Malang, malangterkini.id - Sebuah peristiwa kecelakaan lalu lintas yang memilukan mengguncang Jalan MT Haryono gang 11, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada hari Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 11.30 WIB. Insiden nahas ini melibatkan sebuah truk dengan nomor polisi L-2897-AH yang diduga mengalami hilang kendali saat berusaha melintasi jalan menanjak. Akibatnya, truk tersebut bergerak mundur tak terkendali dan menabrak sebuah sepeda motor matik bernomor polisi N-6044 EDS yang berada tepat di belakangnya.

Dampak dari kecelakaan tragis ini sangatlah menyayat hati. Seorang balita laki-laki yang baru berusia lima tahun, bernama Ivo, yang merupakan salah satu penumpang sepeda motor, dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat benturan keras yang dialaminya. Selain itu, tiga penumpang sepeda motor lainnya juga mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Ketiga korban luka tersebut adalah pengemudi sepeda motor bernama Rina Yustina, serta dua penumpang lainnya yang diidentifikasi sebagai Jihan Riski Safira dan Adiba. Keempat korban diketahui merupakan warga yang beralamat di Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sementara itu, pengemudi truk yang menjadi penyebab utama kecelakaan ini diketahui bernama Suwanto, seorang pria yang merupakan warga Kedamean, Kabupaten Gresik.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, truk yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut diketahui membawa muatan material kapur olahan yang berasal dari Gresik. Muatan truk tersebut diperkirakan mencapai sekitar tujuh ton, terdiri dari casting dan lisplang. Jumlah muatan yang cukup berat ini diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan truk tidak kuat menanjak di jalan yang memiliki kemiringan cukup signifikan tersebut.

Kompol Anang Tri Hananta menjelaskan lebih lanjut, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian, truk yang melaju dari arah utara menuju selatan tersebut diduga kuat tidak mampu mengatasi tanjakan yang ada di Jalan MT Haryono gang 11. Akibatnya, kendaraan berat tersebut kehilangan tenaga dan mulai bergerak mundur secara tak terkendali. Dalam kondisi yang sangat berbahaya tersebut, truk yang melaju mundur dengan kecepatan yang tidak terkontrol langsung menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Rina Yustina bersama dengan tiga penumpangnya yang masih merupakan satu keluarga.

"Kecelakaan yang sangat tragis ini mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia di lokasi kejadian, yaitu seorang balita laki-laki berusia lima tahun. Selain itu, tiga penumpang sepeda motor lainnya juga mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan medis," ujar Kompol Anang Tri Hananta dengan nada prihatin.

Menindaklanjuti laporan mengenai kecelakaan maut ini, pihak kepolisian dari Unit Lalu Lintas Polsek Lowokwaru segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai bukti dan informasi yang relevan untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kecelakaan. Selain melakukan olah TKP, petugas kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang terkait dengan kecelakaan tersebut, termasuk truk dan sepeda motor yang terlibat. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga melakukan upaya pengumpulan keterangan dari sejumlah saksi mata yang melihat langsung terjadinya kecelakaan tersebut. Keterangan para saksi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologi kejadian yang sebenarnya. Untuk penanganan perkara lebih lanjut, Polsek Lowokwaru juga telah berkoordinasi dengan Unit Laka Lantas Polresta Malang Kota, mengingat kasus ini melibatkan korban jiwa.

Sementara itu, kesaksian dari seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, bernama Lina (43 tahun), memberikan gambaran yang lebih detail mengenai detik-detik terjadinya kecelakaan nahas tersebut. Lina menuturkan bahwa insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, yaitu sesaat menjelang waktu ibadah Salat Jumat bagi umat Muslim. Ia mengaku mengetahui adanya kecelakaan tersebut setelah mendengar teriakan histeris dari para pengendara yang berada di jalan.

"Saya tadi sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba saya mendengar suara orang berteriak-teriak dengan histeris. Spontan saya langsung keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Ketika saya keluar, saya melihat truknya sudah dalam posisi mundur dan bagian belakangnya menabrak pagar hitam rumah saya," ungkap Lina dengan nada terkejut dan sedih.

Lina kemudian menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi jalan dan dugaan penyebab truk tersebut bergerak mundur tak terkendali. Menurut pengamatannya, truk yang melaju di jalan yang memiliki tanjakan cukup curam tersebut diduga tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menanjak dengan muatan yang sedemikian berat. Akibatnya, truk tersebut kehilangan tenaga dan mulai bergerak mundur tanpa bisa dikendalikan oleh pengemudinya. Dalam kondisi yang sangat berbahaya tersebut, truk langsung menabrak sebuah sepeda motor yang berada tepat di belakangnya, yang diketahui membawa empat orang penumpang.

"Korbannya itu yang berboncengan empat orang di atas satu sepeda motor. Saya melihat ada dua orang perempuan dewasa dan dua orang anak kecil. Kalau tidak salah perkiraan saya, usia anak-anak itu sekitar usia Taman Kanak-Kanak besar dan sekitar enam tahun. Yang meninggal dunia di lokasi kejadian itu sepertinya anak laki-laki yang usianya sekitar enam tahun," jelas Lina dengan nada pilu.

Lebih lanjut, warga setempat juga mengungkapkan fakta penting mengenai kondisi Jalan MT Haryono gang 11. Menurut penuturan warga, jalan tersebut sebenarnya telah memiliki rambu lalu lintas yang jelas melarang kendaraan truk untuk melintas di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang relatif sempit dan memiliki tanjakan yang cukup curam, sehingga sangat berisiko bagi kendaraan besar seperti truk, terutama yang membawa muatan berat. Namun, sangat disayangkan, menurut Lina, masih banyak pengemudi truk yang nekat dan tidak mengindahkan rambu larangan tersebut, sehingga tetap melintas di kawasan permukiman yang padat tersebut.

"Truknya itu datang dari arah utara. Padahal, setahu saya, di ujung jalan sana sudah ada rambu yang jelas melarang truk untuk lewat sini. Tapi kenyataannya, masih banyak pengemudi truk yang bandel dan tidak mematuhi aturan. Kalau tidak salah lihat, truk yang menabrak itu sepertinya bermuatan besi atau material bangunan lainnya yang cukup berat," pungkas Lina dengan nada kesal dan prihatin atas kejadian yang menimpa para korban. Kecelakaan tragis ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kepatuhan terhadap rambu lalu lintas dan perlunya kehati-hatian dalam berkendara, terutama di jalan-jalan yang memiliki kondisi khusus seperti tanjakan curam dan jalan sempit. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terkait penegakan aturan lalu lintas di kawasan tersebut guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network