GfC8TSAlTSGoTUAoTfz7GpA9TA==

Universitas Brawijaya Kukuhkan Lima Profesor Baru dari Berbagai Disiplin Ilmu

Malangmalangterkini.id - Universitas Brawijaya (UB) Malang pada hari Rabu ini secara resmi mengukuhkan lima guru besar baru dalam berbagai bidang ilmu. Upacara pengukuhan dilangsungkan di Gedung Samantha Krida kampus UB, menandai penambahan signifikan pada jajaran akademisi terkemuka di universitas tersebut. Kelima profesor yang dikukuhkan ini diharapkan akan membawa kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi, baik di tingkat regional maupun nasional.

Profesor di Bidang Ekonomi Regional dan Model Pemetaan Perekonomian

Salah satu guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dwi Budi Santoso, yang kini menyandang gelar profesor dalam bidang Ekonomi Regional. Dalam paparannya kepada awak media di Malang pada Jumat lalu, Prof. Dwi Budi menjelaskan mengenai inovasi terbarunya, yaitu pengembangan model pemetaan klub konvergensi ganda (KKnDa). Model ini dirancang untuk menyediakan informasi yang komprehensif dan akurat bagi para perencana daerah. Tujuannya adalah untuk membantu mereka dalam menyusun kebijakan yang efektif guna mempercepat pertumbuhan ekonomi. Informasi yang dihasilkan oleh model ini didasarkan pada karakteristik pendapatan dan investasi per kapita suatu wilayah, sehingga memungkinkan perumusan strategi yang lebih terarah dan spesifik.

Lebih lanjut, Prof. Dwi Budi juga menegaskan bahwa model pemetaan KKnDa tidak hanya berfungsi untuk merancang percepatan pertumbuhan ekonomi, namun juga memiliki potensi besar dalam penyusunan kebijakan penurunan tingkat ketimpangan ekonomi antar-daerah. Ini adalah aspek krusial mengingat tantangan ketimpangan yang masih menjadi perhatian utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan demikian, kontribusi Prof. Dwi Budi diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah yang kuat bagi upaya pemerataan ekonomi di berbagai wilayah.

Ancaman Kepunahan Vertebrata Endemik dan Peran Taksonomi

Pengukuhan profesor berikutnya diberikan kepada Prof. Nia Kurniawan dalam bidang Taksonomi Vertebrata. Prof. Nia menyoroti posisi Indonesia yang diakui secara global sebagai gugusan kepulauan dengan keanekaragaman hewan vertebrata endemik terbesar kedua di dunia, setelah wilayah pegunungan Andes dan Mesoamerika. Kekayaan hayati ini merupakan aset yang tak ternilai. Namun, Prof. Nia juga mengungkapkan kekhawatiran mendalamnya terkait ancaman kepunahan yang terus meningkat terhadap vertebrata endemik ini.

Menurut Prof. Nia, laju kepunahan vertebrata endemik menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Dalam menghadapi tantangan ini, beliau menekankan bahwa taksonomi vertebrata memegang peranan kunci yang sangat krusial. Taksonomi, sebagai ilmu yang berfokus pada identifikasi, klasifikasi, dan dokumentasi spesies, menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi. Melalui taksonomi yang kuat, para peneliti dapat lebih memahami keanekaragaman hayati yang ada, mengidentifikasi spesies yang rentan, dan merumuskan strategi perlindungan yang lebih efektif sebelum spesies tersebut benar-benar punah.

Penurunan Populasi Ikan Lemuru dan Inovasi Perikanan Berkelanjutan

Prof. Dr. Daduk Setyohadi juga dikukuhkan sebagai profesor dengan keahlian di bidang Ilmu Dinamika Populasi Ikan. Salah satu fokus penelitiannya adalah mengenai tren penangkapan ikan lemuru di Selat Bali yang menunjukkan penurunan tajam tanpa adanya pemulihan signifikan. Prof. Daduk mengidentifikasi bahwa penurunan populasi ikan lemuru ini sebagian besar disebabkan oleh pola penangkapan yang berlebihan dan tidak selektif. Praktik penangkapan yang tidak ramah lingkungan seringkali mengakibatkan ikut tertangkapnya ikan-ikan muda yang belum sempat berkembang biak, sehingga mengganggu siklus reproduksi dan keberlanjutan populasi.

Menyadari ancaman serius ini, Prof. Daduk telah mengembangkan sebuah solusi inovatif: teknologi sertifikasi perikanan lemuru berkelanjutan Selat Bali (TSPLB-UB). Teknologi ini dirancang untuk memastikan bahwa praktik penangkapan ikan lemuru dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan memperhatikan kelestarian populasi ikan dan ekosistem laut. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengelolaan perikanan berkelanjutan lainnya di Indonesia.

Manajemen Sumber Daya Perikanan Tangkap dan Pendekatan Berkelanjutan

Guru besar kelima yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Gatut Bintoro, yang berfokus pada Ilmu Manajemen Sumber Daya Perikanan Tangkap. Prof. Gatut menyoroti pentingnya penguatan teknologi informasi dalam pengelolaan perikanan. Ia menekankan perlunya digitalisasi pemantauan stok ikan dan pengembangan sistem informasi spasial untuk memberikan data yang akurat dan real-time kepada para pengambil keputusan. Informasi yang terintegrasi ini sangat penting untuk perencanaan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih efektif.

Selain aspek teknologi, Prof. Gatut juga menyoroti aspek ekologi yang krusial dalam manajemen perikanan. Beliau menekankan pentingnya penetapan zona perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPAs), pengaturan waktu penangkapan ikan, serta penggunaan alat tangkap ramah lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini diambil karena mengutamakan aspek keberlanjutan, yang merupakan fondasi utama untuk memastikan bahwa sumber daya perikanan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Ilmu Material dan Permukaan: Kontribusi Prof. Masruroh

Terakhir, Prof. Dr. Masruroh dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Material dan Permukaan. Meskipun tidak disebutkan secara rinci dalam kutipan berita awal, kontribusi Prof. Masruroh dalam bidang ini tentu akan sangat berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di UB. Ilmu material dan permukaan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, energi, hingga kesehatan. Keberadaan profesor di bidang ini menunjukkan komitmen UB untuk terus memperluas cakupan penelitian dan inovasi mereka.

Pengukuhan kelima guru besar ini mencerminkan komitmen Universitas Brawijaya dalam meningkatkan kualitas akademik dan kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Melalui penelitian dan pengabdian para profesor baru ini, diharapkan akan lahir berbagai inovasi dan solusi yang dapat menjawab tantangan-tantangan kompleks di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, lingkungan, perikanan, hingga material.

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network