.png)
Malang, malangterkini.id - Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, telah menyatakan kesiapan penuhnya untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan akbar Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025. Festival berskala nasional ini dijadwalkan akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 6 hingga 10 November 2025, dan diproyeksikan akan diikuti oleh 260 delegasi dari berbagai kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Dengan mengusung tema sentral "Senyawa Malang Raya," kolaborasi strategis antara ketiga wilayah ini bertujuan untuk memantik dan mempercepat langkah Provinsi Jawa Timur menuju predikat sebagai provinsi kreatif terkemuka di Tanah Air.
ICCF tidak hanya diperlakukan sebagai ajang perayaan tahunan, tetapi juga sebagai forum strategis yang mempertemukan simpul-simpul penting dalam ekosistem kreatif: para pelaku usaha kreatif, perwakilan pemerintah daerah, dan komunitas lintas sektor dari Sabang hingga Merauke. Kesiapan menyeluruh telah menjadi fokus utama pemerintah setempat. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memastikan bahwa semua persiapan teknis telah diselesaikan secara matang. "Ini adalah proses yang panjang, dan saat ini kami berada di tahapan finishing," ungkap Wahyu pada hari Rabu (15/10/2025), seraya menjelaskan bahwa tim panitia tengah fokus pada pemeriksaan akhir terhadap lokasi acara, daftar narasumber, dan dukungan infrastruktur teknis di lapangan. Wahyu Hidayat berharap besar bahwa penyelenggaraan di Malang Raya ini akan memberikan "dampak positif yang signifikan bagi perekonomian, khususnya bagi Kota Malang," dan menyerukan semangat kebangkitan bersama.
Salah satu lokasi vital dalam rangkaian ICCF 2025 adalah Malang Creative Center (MCC), sebuah hub yang telah menjadi pusat denyut nadi ekonomi kreatif Kota Malang. MCC berfungsi sebagai inkubator dan fasilitator bagi 17 subsektor ekonomi kreatif, mulai dari industri fashion, kriya, kuliner, hingga pengembangan digitalisasi. Selain menyediakan sarana kerja bersama dan berbagai fasilitas kreatif, MCC juga aktif mengelola lebih dari 70 jenis layanan pendukung yang dirancang sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memperkuat kapasitas para perajin dan pelaku usaha lokal. Selama festival berlangsung, beragam kegiatan edukatif dan kolaboratif telah disiapkan, salah satunya adalah konferensi internasional bertajuk "Future Creative Ecosystem: AI, Media Art and Digital Humanity." Konferensi ini akan menjadi panggung diskusi mengenai peran sentral kecerdasan buatan (AI) dalam membentuk ekosistem kreatif masa depan, perkembangan mutakhir dalam media art, serta mengeksplorasi tantangan dan peluang dalam lanskap dunia kerja digital. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur dan akan menghadirkan kombinasi pembicara nasional terkemuka serta tamu-tamu internasional.
Lebih dari sekadar ruang kolaborasi dan diskusi, ICCF 2025 juga diamanahkan untuk merumuskan sebuah manifesto nasional bagi para pelaku kreatif. Manifesto ini diharapkan dapat menjadi dokumen rujukan fundamental yang akan memandu penyusunan dan implementasi kebijakan ekonomi kreatif di tingkat nasional pada masa mendatang. Ketua Organizing Committee (OC) ICCF 2025, Vicky Arief H., menegaskan bahwa ICCF merupakan "gerakan besar" yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat jejaring antar-pelaku kreatif di seluruh Indonesia. "Dari Malang Raya kita akan membuktikan sinergi ini," ujar Vicky, menyoroti bagaimana Kota Batu dengan keunggulan sektor gastronominya, Kota Malang dengan kekuatan media art dan ekosistem digitalnya, dan Kabupaten Malang yang kaya akan budaya lokal, akan "bersenyawa" untuk secara kolektif mendorong Jawa Timur menjadi creative province yang patut diperhitungkan.
